IKNPOS.ID – Saat pasar kripto tengah dilanda euforia bullish, nasib Pi Network (PI) justru berbanding terbalik. Bukannya ikut meroket, harga Pi Coin malah terpuruk ke titik terendah sepanjang sejarah (all-time low/ATL) pada awal bulan ini. Kondisi ini memperlihatkan bagaimana kepercayaan investor terhadap Pi semakin menurun.
Padahal, Pi Network sejak awal dikenal dengan model komunitasnya yang ambisius dan mengklaim memiliki lebih dari 60 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, sejumlah data terbaru justru menunjukkan tanda-tanda melemahnya minat pasar terhadap proyek ini.
3 Sinyal Bahaya Pi Network yang Perlu Diperhatikan Investor
1. Lonjakan Pasokan di Exchange
Data PiScan mencatat lebih dari 409 juta Pi Coin kini tersimpan di centralized exchange (CEX) per pekan kedua Agustus, jumlah tertinggi dalam sejarah. Lonjakan suplai ini menandakan banyak pemilik Pi memilih menjual asetnya, entah untuk ambil untung atau memotong kerugian. Biasanya, kondisi seperti ini menjadi sinyal awal tekanan jual yang lebih besar.
Situasi makin berat karena mekanisme unlock harian terus menambah suplai. Dalam 30 hari ke depan saja, sekitar 166,5 juta token baru akan dilepas ke pasar. Tak heran, harga Pi sudah ambruk 36,4% dalam dua bulan terakhir, menurut data CoinGecko.
2. Minat Publik Menurun
Popularitas Pi Network di kalangan pengguna ritel juga melemah. Berdasarkan data Google Trends, pencarian kata kunci “Pi Network” kini kalah jauh dibanding “Altcoins”. Padahal sebelumnya, Pi sempat mencuri perhatian berkat konsep mobile mining dan janji peluncuran open network. Kini, minat publik beralih ke altcoin lain yang sedang naik daun mengikuti tren altcoin season.
3. Harga Bergerak Berlawanan dengan Pasar
Di saat Bitcoin, Ethereum, dan Solana bergerak seirama dengan tren pasar bullish, Pi Network justru menunjukkan korelasi negatif. Menurut DeFiLlama, harga PI cenderung berlawanan arah dengan reli kripto secara umum. Kondisi ini menandakan lemahnya sentimen pasar terhadap Pi.