IKNPOS.ID – Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menganalogikan, jika Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bayi yang baru lahir di bumi Indonesia.
Untuk itu menurutnya, bayi tersebut haruslah dirawat dan dijaga agar pertumbuhannya sehat dan sempurna.
“Sama halnya dengan IKN, harus diperlakukan layaknya bayi yang baru lahir. Karena IKN baru lahir dari sebuah undang-undang,” kata Ridwan Kamil Dilansir dari Youtube Info Pagi.
Kang Emil menjelaskan, adapun undang-undang tersebut merupakan konsensus bersama antara eksekutif (presiden) dan legislatif (DPR RI) yang tentunya dalam sistem demokrasi merupakan jelmaan dari konsenus politik warga negara.
Namun sebaliknya, Kang Emil menilai, jika ada pihak-pihak yang menginginkan IKN diberhentikan, dapat diibaratkan orang tersebut hendak membunuh bayi yang baru lahir.
“Seolah bayi (IKN) suruh dibunuh, suruh tidak dikasih makan, suruh diberhentikan,” ujarnya
Menurut Kang Emil, IKN sebetulnya sudah berjalan dengan baik namun espektasi atau harapan orang terlalu berlebihan.
“Orang-orang menganggap bahwasanya IKN dapat diselesaikan dalam tempo waktu 3 atau 4 tahun. Hal ini tentusaja espektasi masyarakat. Namun, kenyataanya tidaklah begitu,” sambungnya.
Kang Emil menegaskan, bahwa IKN memerlukan waktu yang cukup panjang sekitar 14-20 tahun, dan ini bertentangan dengan imajinasi orang-orang yang beranggapan IKN dapat diselesaikan secara cepat.
“Orang-orang dengan espektasi seperti itu dengan istilan “over espektasi,” ujarnya.
Kang Emil menjelaskan, bahwa yang saat ini hampir rampung dengan cepat di IKN hanya sebatas di wilayah kawasan inti dari IKN.
“Pembangunan Jakarta tidak dapat diselesaikan dengan tempo 3-4 tahun, akan tetapi kawasan intinya bisa, seperti pembangunan Monas bisa dikerjakan secara relatif cepat, tapi untuk membangun Jakarta secara keseluruhan tentunya perlu waktu lama bisa belasan atau bahkan puluhan tahun,” terangnya.
“Begitupula dengan IKN bahwasanya untuk kawasan inti seperti pusat pemerintahan atau istana kepresidenan, DPR/MPR RI dan kantor kementerian barulah dapat diselesikan relatif cepat,” imbuhnya.
Kang Emil kembali menganalogikan, bahwa orang yang tidak pernah ke Jakarta akan kesulitan untuk menilai Jakarta, begitu pula dengan IKN.
“Saya pastikan pembangunan inti dari IKN akan rampung pada bulan Agustus 2024 menjelang perayaan hari kemerdekaan ke 79,” ujarnya.
Dalam hal pembangunan IKN justru Ridwan Kamil memberi apresiasi bahwa, dirinya sebagai arsitektur mengaku salut pada pembangunan IKN yang hanya baru tiga tahun namun sudah semegah saat ini.
“Ini adalah prestasi yang sering kali masyarakat tidak mengetahuinya. Karena masyarakat awam arsitektur sudah pasti tidak akan mengerti tentang proses pembangunan kota baru,” pungkasnya.