IKNPOS.ID – Harapan komunitas Pi Network untuk melihat Pi Coin melantai di bursa raksasa seperti Binance sudah lama mengudara.
Namun, hingga kini realisasinya masih sebatas wacana. Padahal, langkah ini dinilai akan memberi lonjakan likuiditas besar bagi Pi Coin, yang saat ini sudah anjlok 85% dari harga puncaknya di $2,85.
Salah satu anggota komunitas, Mr. Spock, membongkar tiga alasan utama mengapa Pi Network belum bisa menembus listing di Binance.
1. Pi Network Masih Dipertanyakan Soal Desentralisasi
Meski sering mengklaim sebagai proyek berbasis komunitas, kenyataannya kendali penuh masih ada di tangan Pi Core Team. Keputusan besar seperti upgrade protokol, migrasi jaringan, dan aturan developer masih ditentukan secara terpusat oleh tim inti.
Menurut Mr. Spock, kondisi ini membuat Pi Network belum mencapai desentralisasi sejati. Beberapa bursa kripto di AS seperti Swapfone memang sudah melisting Pi Coin, tapi kurangnya desentralisasi jadi penghalang utama untuk listing di bursa papan atas seperti Binance atau Coinbase.
2. Belum Benar-Benar Masuk Tahap Mainnet
Walaupun Pi Network mengumumkan sudah memasuki Open Network phase, kenyataannya aktivitas blockchain masih dominan di Testnet.
Hanya sebagian kecil dari Pioneer yang menjalankan node aktif di Mainnet. Situasi ini membuat desentralisasi masih jadi konsep, bukan realita.
Pi Core Team bahkan baru-baru ini mengeluarkan imbauan agar pengguna segera menyelesaikan proses KYC dan migrasi ke mainnet, menandakan transisi belum sepenuhnya rampung.
3. Minimnya Utility di Dunia Nyata
Walaupun sudah mengklaim migrasi ke mainnet, Pi Coin belum memiliki utilitas nyata yang masif. Beberapa aspek penting seperti:
Reward referral
Penghasilan validator
Pi token dari kontribusi ekosistem
Reward partisipasi awal
…masih belum bisa dicairkan ke dompet pengguna. Semuanya hanya tampil di dashboard, tanpa akses langsung.
Meski Pi Core Team mulai menerapkan Know-Your Business (KYB) untuk distribusi token, langkah ini belum cukup untuk mendorong adopsi luas.