IKNPOS.ID – Melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerintah berencana untuk menerapkan program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) secara nasional.
Langkah ini diambil setelah berhasilnya uji coba program PJJ untuk anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi revolusioner dalam mengatasi berbagai tantangan pendidikan, mulai dari pemerataan akses hingga penekanan angka putus sekolah di seluruh provinsi.
Perluasan Program PJJ
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen Tatang Mutaqqin mengungkapkan Kemendikdasmen akan memperluas program Pendidikan Jarak Jauh ke seluruh Indonesia dengan satu sekolah sebagai percontohan dalam setiap provinsi.
“Insyaallah nanti akan direplikasi di seluruh provinsi di tanah air sehingga setiap provinsi ada satu sekolah induk yang bisa mengampu untuk, pembelajaran jarak jauh dan bisa mengakses tadi seluruh siswa yang selama ini kesulitan untuk belajar dengan pembelajaran yang istandar,” ujar Tatang dalam konferensi pers, Kamis 7 Agustus 2025.
Program PJJ nasional ini akan mengadopsi model yang telah teruji, yaitu dengan menggandeng sekolah induk di tiap provinsi. Sekolah induk ini akan bertanggung jawab dalam menyediakan kurikulum, materi pembelajaran, serta mentor yang akan membimbing siswa secara daring.
Infrastruktur dan Dukungan Teknologi
Untuk mendukung program ambisius ini, pemerintah akan berinvestasi besar pada infrastruktur digital. Tatang menegaskan bahwa setiap sekolah yang menjadi pusat PJJ akan dilengkapi dengan fasilitas internet, perangkat komputer, dan platform pembelajaran daring yang interaktif.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memastikan ketersediaan jaringan internet yang stabil di seluruh wilayah. Tujuannya agar setiap siswa, di mana pun mereka berada, bisa mengakses materi pembelajaran dengan lancar dan berinteraksi secara real-time dengan guru mereka,” ujar Tatang.
Solusi untuk Angka Putus Sekolah
Penerapan PJJ ini juga menjadi strategi utama pemerintah dalam menekan angka putus sekolah yang masih menjadi isu krusial. Fleksibilitas waktu dan tempat belajar yang ditawarkan PJJ memungkinkan anak-anak yang harus membantu orang tua bekerja atau memiliki keterbatasan mobilitas tetap dapat melanjutkan pendidikan.