IKNPOS.ID – Salah satu infrastruktur utama yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) adalah Istana Wakil Presiden.
Istana yang diberi nama “Huma Betang Umai” ini dirancang secara inovatif namun tetap mengusung konsep budaya Nusantara.
Sosok di balik mega proyek ini adalah Daliana Suryawinata, arsitek diaspora Indonesia yang karyanya telah diakui secara internasional.
Daliana bersama firma arsitekturnya, SHAU, mengusung konsep arsitektur regeneratif yang memadukan kearifan lokal, efisiensi energi, dan keramahan lingkungan.
Desain Merujuk pada Rumah Tradisional Suku Dayak
Nama “Huma Betang Umai” sendiri memiliki makna mendalam. “Huma Betang” merujuk pada rumah panjang tradisional suku Dayak Kalimantan, sementara “Umai” berarti ibu, melambangkan peran istana sebagai tempat yang memberi, mengayomi, dan melindungi.
“Jadi atapnya besar, ada solar panelnya di atasnya yang cukup untuk menghidupi energi bangunan itu sendiri. Jadi, konsepnya restoratif. Bukan istana yang megah atau istana yang sombong, egois, tapi istana yang memberi, lebih sensibel dan sederhana,” kata Daliana dalam presentasi bersama Diaspora Indonesia di IKN, dikutip Senin, 4 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, konsep regeneratif diwujudkan melalui beberapa inovasi utama. Atap istana akan dilengkapi panel surya.
Panel ini tidak hanya memenuhi kebutuhan energi bangunan, tetapi juga mampu menyalurkan kelebihan energi ke bangunan di sekitarnya. Ini merupakan langkah nyata menuju kemandirian energi di IKN.
Untuk efisiensi energi, Daliana memperkenalkan sistem pendingin inovatif bernama hybrid cooling, yang menggabungkan AC dengan kipas angin.
Sistem ini dirancang untuk mengurangi konsumsi energi pendinginan hingga 50% tanpa mengorbankan kenyamanan, menjadikannya solusi cerdas untuk bangunan di iklim tropis.
Desain Istana Wapres Maksimalan Pencahayaan Alami
Desain istana Wapres akan memaksimalkan pencahayaan alami dengan menggunakan kaca ganda (double glazing) yang menyaring panas matahari.