IKNPOS.ID – Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 jadi saksi debut perdana produsen kendaraan listrik asal China, XPENG.
Di GIIAS 2025, XPENG meluncurkan dua model kendaraan listrik: SUV G6 Pro yang melakukan debut Asia dan MPV X9 CKD yang pertama kali dirakit secara lokal dan diserahkan kepada konsumen di Indonesia.
“Peluncuran ini menjadi tonggak penting, tidak hanya bagi XPENG secara global, tapi juga bagi Indonesia sebagai bagian dari peta strategis kami. Ini adalah komitmen jangka panjang terhadap inovasi dan kebutuhan pasar lokal,” ujar Wakil Presiden XPENG, James Wu, Rabu, 26 Juli 2025.
Related Post
Menurutnya, XPENG hadir melalui kolaborasi dengan Erajaya Active Lifestyle sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang juga akan bertanggung jawab atas pengembangan ekosistem XPENG di dalam negeri.
Langkah ini menjadi bagian dari ekspansi XPENG ke kawasan Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai basis produksi pertamanya di luar Tiongkok.
Melalui tema “Empowering the Future”, XPENG menyampaikan komitmennya untuk menghadirkan mobilitas cerdas dan berkelanjutan.
G6 Pro dan X9 CKD Dibekali Teknologi Unggulan
Kedua model kendaraan listrik yang diluncurkan telah dibekali sejumlah teknologi unggulan seperti sistem bantuan mengemudi XNGP ADAS, AI Smart Cockpit, chip AI Turing, dan teknologi Supercharging.
Pada kesempatan yang sama, CEO Erajaya Active Lifestyle, Djohan Sutanto mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah konkret untuk mendukung pertumbuhan XPENG di Tanah Air, mulai dari perakitan lokal hingga layanan purna jual.
“Kami menyambut langkah ini dengan kesiapan membangun ekosistem, mulai dari lokalisasi dan perakitan, penguatan jaringan distribusi, hingga layanan purna jual untuk memastikan XPENG bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Djohan.
Adapun harga XPENG G6 Pro dibanderol seharga Rp619.000.000 (setelah insentif PPN) dan tiga varian yaitu XPENG X9 Standar Range Pro seharga Rp990.000.000, X9 Long Range Pro seharga Rp1.059.000.000, dan X9 Long Range Pro+ seharga Rp1.099.000.000 (setelah insentif PPN).
Terverifikasi Dewan Pers