IKNPOS.ID – Bitcoin jadi penyelamat Tesla! Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk ini mencatat keuntungan belum terealisasi (unrealized gain) $284 juta (Rp4.6 Triliun). Semua berkat Bitcoin Tesla.
Ini setelah harga BTC tembus $120 ribu. Total Tesla memiliki 11.509 BTC senilai $1,36 miliar (Rp22 Triliun).
Faktor kunci yang melambungkan kinerja keuangan Tesla adalah dari kepemilikan Bitcoin. Tanpa menjual satu pun aset digital ini, Tesla berhasil mencatat keuntungan.
Ini membuktikan aset digital bukan lagi sekadar spekulasi. Melainkan komponen strategis yang mampu memberikan bantalan finansial signifikan di tengah gejolak pasar.
Kenaikan Laba Bitcoin Tesla
Kontribusi Bitcoin terhadap laba Tesla tidak lepas dari adaptasi regulasi akuntansi. Perubahan aturan yang digagas Financial Accounting Standards Board (FASB).
Mereka memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk mencatat nilai wajar (fair-value) aset digital secara kuartalan.
Sebelumnya, nilai Bitcoin hanya bisa dicatat berdasarkan harga beli awal. Hal ini seringkali tidak merefleksikan nilai pasar aktual.
Dengan aturan baru ini, Tesla dapat secara langsung mencerminkan kenaikan nilai pasar Bitcoin dalam laporan laba ruginya,
Ini memberikan dampak positif signifikan pada laporan keuangan. Meskipun tidak ada aktivitas penjualan aset.
Fakta Menarik Bitcoin Tesla:
- Kenaikan BTC 40% dalam 3 bulan
- Tesla tidak menjual BTC sejak 2021, hanya HODL
- Jika BTC capai $150 ribu, keuntungan mereka bisa $345 juta
Lebih dari Sekadar Mobil Listrik
Di samping strategi keuangan yang cerdik, Tesla juga menunjukkan arah strategis baru yang lebih luas.
Perusahaan ini baru saja meluncurkan layanan robotaxi otonom di Austin. Selain itu, investasi besar-besaran dengan mengintegrasikan 16 ribu unit GPU H200 membuktikan dukungan terhadap pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
CEO Elon Musk secara tegas menyatakan fokus Tesla ke depan akan bergeser pada efisiensi operasional. Sekali penguatan pilar teknologi inti.
Termasuk AI dan perangkat lunak. Diversifikasi bisnis ini merupakan respons adaptif terhadap kompetisi yang semakin ketat di pasar otomotif global. Tesla tak hanya ingin menjadi produsen mobil, melainkan perusahaan teknologi raksasa.
Magnet Institusional dan Legitimasi Korporat
Keputusan Tesla untuk mempertahankan Bitcoin sebagai bagian dari strategi manajemen kasnya telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia korporasi.