IKNPOS.ID – Pasar kripto sedang dalam tren bullish dan masih dalam fase pemanasan. Namun, beberapa altcoin sudah melesat ke puncak, salah satunya Pi Network!
Harga Pi Network, Unilabs Finance, dan Dogecoin semuanya menunjukkan sinyal kuat di seluruh grafik.
Ketiga memiliki aktivitas on-chain yang kuat meningkatkan sentimen investor.
Related Post
Token-token ini merupakan kripto terbaik untuk dibeli karena suatu alasan.
Yaitu membangun narasi real-time yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan besar sebelum bulan September tiba.
Harga Dogecoin Mempertahankan Narasi Bullish
Platform media sosial dipenuhi optimisme ketika grafik harga Dogecoin menembus pola falling wedge selama setahun pada bulan Juli 2025.
Indikator utama seperti Fibonacci mengisyaratkan kenaikan ke kisaran $0,40–$0,60 jika kisaran $0,23 terus bertahan.
Metrik momentum utama seperti MACD menunjukkan divergensi bullish sementara RSI netral.
Level harga Dogecoin yang perlu diperhatikan adalah $0,24 sebagai resistance, sementara $0,16 adalah support terendah untuk koin meme ini.
Kenaikan harga Dogecoin bergantung pada seberapa baik jaringan tersebut menyeimbangkan spekulasi berbasis meme dengan perkembangan kasus utilitasnya.
Kisaran $0,23–$0,27 adalah yang perlu diperhatikan minggu ini.
Sebab, penurunan di bawah $0,20 akan menandakan musim profit taking untuk koin meme ini.
Pi Network Tampaknya Siap Memanfaatkan Momentum Whale
Pekan ini, harga Pi Network berada di bawah tekanan beragam.
Terdapat potensi bullish yang kuat dari rumor pencatatannya serta pengembangan mainnet-nya.
Namun, seringnya token unlock meningkatkan pasokan sementara fitur utilitas tertunda.
Metrik perdagangan menunjukkan bahwa altcoin ini menarik minat para whale.
Grafik perdagangan terbaru menunjukkan harga terendah $0,44 dan harga tertinggi $0,51.
Ini merupakan penembusan yang disambut baik di atas EMA30 $0,49, yang dapat berarti pembalikan harga dalam jangka panjang.
Pi Network menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekosistem dengan inflasi pasokan token.
Terverifikasi Dewan Pers