IKNPOS.ID – Komunitas kriptto geger, gara-gara muncul gambar yang menyiratkan seolah-olah Pi Network menjadi pilihan utama ketimbang Visa dan MasterCard. Apakah benar Pi Network kalahkan Visa dan Mastercard?
Sebuah gambar sederhana beredar di kalangan komunitas kripto dan langsung memancing reaksi antusias. Gambar tersebut menampilkan pilihan metode pembayaran: Visa, MasterCard, American Express… dan satu opsi yang sangat menarik: Pi Network.
Yang mengejutkan? Opsi Pi Network dipilih lebih dulu mengalahkan raksasa sistem pembayaran global.
Fenomena ini bukan sekadar meme lucu. Ini adalah cerminan harapan dan keyakinan dari para pionir Pi Network terhadap masa depan aset digital ini.
Pi Network Kalahkan Visa dan Mastercard? Pilihan Simbolis, Harapan Besar
Logo Pi Network yang terpilih dalam daftar pembayaran sejajar dengan nama besar seperti Visa dan MasterCard bukanlah tanpa makna. Gambar ini merepresentasikan keyakinan bahwa Pi Network suatu saat nanti akan menjadi metode pembayaran global sejati.
Munculnya gambar ini juga menunjukkan bahwa Pi bukan sekadar proyek mining iseng. Banyak pionir Pi yang sudah menyiapkan ekosistem sendiri, marketplace berbasis Pi, bahkan toko offline yang menerima pembayaran dengan Pi Coin.
Pi Network, Menuju Adopsi Nyata?
Saat ini, Pi Network masih dalam fase pengembangan dan belum listing di bursa besar. Namun, komunitasnya yang solid serta ekosistem yang terus tumbuh menunjukkan bahwa Pi punya potensi mengganggu dominasi sistem pembayaran lama.
Jika adopsi massal terjadi, bukan tak mungkin kita akan melihat logo “π” ini terpampang di mesin EDC, aplikasi checkout, hingga merchant internasional.
Sentimen Komunitas: “My Choice is Pi”
Gambar ini banyak dibagikan di media sosial dengan caption “My choice is👇”, memperkuat narasi bahwa Pi adalah pilihan hati para pionir. Mereka tidak hanya menambang Pi, tapi juga percaya pada nilai jangka panjangnya.
Ini bukan soal seberapa tinggi harganya saat ini, tapi soal visi bersama: menciptakan ekonomi digital yang inklusif, adil, dan berbasis komunitas.
Terverifikasi Dewan Pers