IKNPOS.ID – Meski banyak altcoin menunjukkan pemulihan signifikan sejak awal Juli 2025, harga Pi Network (PI) justru tetap stabil di kisaran US$0,46. Ini membuat banyak pengguna Pi atau “Pioneers” bertanya-tanya: kenapa harga Pi belum juga naik?
Padahal, pasar altcoin secara keseluruhan mencatat kenaikan kapitalisasi hingga 20%, dengan sentimen investor yang mulai berubah dari netral menjadi lebih optimis alias “greedy”.
Berikut ini adalah tiga alasan utama mengapa harga Pi Network masih stagnan di tengah euforia altcoin lainnya:
1. Cadangan Pi di Exchange Terus Meningkat
Menurut laporan BeInCrypto, jumlah Pi Coin yang tersimpan di exchange (CEX) naik drastis dari 370 juta menjadi 384 juta koin dalam waktu seminggu saja. Artinya, semakin banyak Pi tersedia untuk dijual, yang bisa menambah tekanan jual dan menghambat kenaikan harga.
2. Harga Masih Konsolidasi di Zona Akumulasi
Analis kripto Moon Jeff menyebut bahwa saat ini Pi sedang bergerak di zona konsolidasi antara US$0,40–US$0,50. Ini biasanya berarti investor jangka panjang mulai mengakumulasi koin, alias membelinya diam-diam sambil menunggu momen harga naik signifikan (breakout).
3. Tidak Ikut Altcoin Season karena Profil Pengguna yang Unik
Komunitas Pi punya karakteristik unik: sebagian besar Pioneers bukan investor kripto aktif. Mereka mengenal Pi lewat sistem referral, bukan dari trading altcoin. Sementara itu, investor kripto sejati masih cukup skeptis terhadap proyek ini sejak fase open mainnet dimulai.
Namun, beberapa komunitas percaya harga Pi tetap mengikuti pola altcoin lain, hanya saja belum “meledak”. Seorang pengguna X (Twitter), Dao World, menyebut:
“Kalau dilihat dari grafik, pergerakan Pi tetap selaras dengan altcoin lain. Mungkin memang belum waktunya saja.”
Support dan Resistance: Apa yang Harus Diwaspadai?
Dari sisi teknikal, Pi punya zona support kuat di US$0,4452. Jika harga jatuh di bawah titik ini, ada kemungkinan PI turun ke US$0,4001. Sebaliknya, jika tekanan beli (akumulasi) cukup besar, harga bisa menembus ke atas US$0,49.