IKNPOS.ID – Di era di mana ponsel selalu dalam genggaman dan notifikasi muncul setiap menit, banyak orang tanpa sadar menjadi lelah secara mental. Hidup terasa penuh distraksi. Dari pagi hingga malam, perhatian terus terpecah antara aplikasi chatting, media sosial, hingga video pendek yang tak berujung.
Di tengah kondisi ini, muncul satu gaya hidup yang menawarkan ketenangan: digital minimalism.
Alih-alih hidup serba digital, gaya hidup ini mengajak kita untuk kembali sederhana. Bukan dengan menolak teknologi, tapi dengan menggunakannya secara lebih bijak, selektif, dan sadar.
Apa Itu Digital Minimalism?
Digital minimalism adalah filosofi hidup yang menekankan penggunaan teknologi hanya untuk hal-hal yang benar-benar memberi nilai dan makna.
Gagasan ini dipopulerkan oleh Cal Newport dalam bukunya Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World.
Tujuannya bukan sekadar mengurangi waktu layar, tapi menciptakan ruang, baik secara fisik maupun mental, untuk fokus, ketenangan, dan aktivitas yang lebih bermakna.
Dalam praktiknya, digital minimalism bisa berarti menghapus aplikasi yang tidak penting, menetapkan jam offline, atau bahkan mengambil “libur” dari media sosial. Setiap orang punya caranya sendiri, namun esensinya tetap sama: menggunakan teknologi dengan niat, bukan sekadar kebiasaan.
Manfaat yang Terasa Nyata
Menerapkan digital minimalism membawa perubahan yang tak selalu terlihat, tapi terasa. Salah satunya adalah ketenangan mental.
Tanpa notifikasi yang terus-menerus, otak punya ruang untuk bernapas. Pikiran jadi lebih jernih, dan rasa cemas karena harus selalu “update” pun perlahan hilang.
Selain itu, banyak yang mengaku produktivitasnya meningkat. Tanpa gangguan digital, pekerjaan bisa selesai lebih cepat.
Bahkan waktu luang jadi terasa lebih berkualitas. Hal-hal sederhana seperti membaca buku, menulis tangan, atau duduk santai sambil minum teh pun kembali dinikmati.
Mulai dari Langkah Kecil
Menerapkan digital minimalism tidak harus ekstrem. Anda tidak perlu langsung menghapus semua aplikasi atau hidup seperti di zaman 90-an.