IKNPOS.ID – Ribuan Pioneers Pi Network menyuarakan kekecewaan mereka atas janji-janji yang tak kunjung ditepati sejak 2020 ole Pi Core Team atau Tim Inti Pi. Mulai dari KYC, open mainnet, hingga mapping Pi Coin yang terus ditunda tanpa kejelasan.
Gelombang kekecewaan mulai menyeruak dari kalangan Pioneers Pi Network, terutama mereka yang telah bergabung sejak awal proyek ini dimulai pada tahun 2020. Suara-suara yang sebelumnya hanya dibisikkan dalam obrolan pribadi kini mulai menggema di media sosial.
Salah satu yang paling lantang datang dari akun X (Twitter) @pibartermall, yang membagikan curahan hati banyak pioneer dari seluruh dunia.
Banyak dari mereka yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan semangat untuk mempromosikan Pi Network kini merasa dikhianati oleh janji-janji yang tak kunjung ditepati. KYC untuk semua, peluncuran open mainnet, hingga publikasi source code—semuanya dijanjikan akan segera datang, namun hingga kini hanya diselimuti kata-kata abu-abu seperti “segera,” “dalam waktu dekat,” “masih disiapkan,” atau “sedang berlangsung.”
“Kepercayaan adalah aset paling berharga — dan itu telah dihancurkan,” tulis akun tersebut.
Beberapa pioneer bahkan mengaku malu untuk berbicara kepada downline mereka. Orang-orang yang dulu mereka ajak bergabung ke jaringan kini mempertanyakan kredibilitas proyek ini. Lebih menyakitkan lagi, para early adopter yang dulunya menjadi ujung tombak pertumbuhan komunitas malah belum mendapatkan akses KYC, belum bisa memetakan Pi mereka, dan belum menerima jawaban yang layak.
Komunitas pun mulai lelah dan mengeluhkan beberapa hal yang terus menjadi sorotan:
Tidak adanya roadmap atau jadwal resmi yang dibagikan
Bahasa PR yang berulang dan membingungkan
Ratusan wallpaper dan visual promosi tanpa substansi
Penyingkiran peran pionir awal tanpa transparansi
Tak hanya itu, pertanyaan yang lebih besar mulai muncul: berapa banyak pioneer yang sudah berhenti klik “Mine” setiap hari? Berapa banyak yang menghapus aplikasinya? Dan berapa banyak yang sudah menyerah, kecewa, dan patah hati?
Terverifikasi Dewan Pers