IKNPOS.ID – Harga Pi Coin terjun bebas bulan ini karena pembeli masih menunggu. Token ini anjlok ke level terendah: $0,4700 pada Kamis, 10 Juli 2025, ini level terendah sejak awal April.
Harganya telah turun lebih dari 70% dari level tertingginya di bulan Mei. Ada sejumlah alasan utama mengapa Pi Coin akan melonjak.
Grafik 12 jam menjelaskan mengapa harga Pi Coin akan melonjak.
Pertama, volume Pi telah anjlok bebas dalam beberapa bulan terakhir.
Indikator volumenya mencapai 1,26 juta pada bulan Mei, dan sekarang hanya 50.000 hari ini.
Pada saat yang sama, Average True Range (ATR) telah anjlok ke rekor terendah.
Ini menunjukkan bahwa volatilitas telah menurun secara signifikan.
Indikator Bollinger Bands telah menyempit secara substansial dalam beberapa pekan terakhir.
Oleh karena itu, koin ini dapat mengalami tekanan Bollinger Band akhir bulan ini.
Yang paling menonjol, token ini telah membentuk pola double-bottom di $0,3945 dan neckline di $1,6622.
Ini adalah salah satu pola pembalikan bullish yang paling populer.
Harga Pi Network juga telah membentuk pola falling wedge, pola pembalikan lain yang sangat populer.
Oleh karena itu, harga Pi Coin kemungkinan akan mengalami breakout bullish dalam beberapa minggu mendatang.
Dengan level kunci berikutnya yang perlu diperhatikan adalah titik psikologis di $1, diikuti oleh neckline di $1,6622.
Namun, penurunan di bawah neckline di $0,3945 akan membatalkan prakiraan harga bullish Pi Network.
Mengapa Pi Coin Akan Melonjak?
Ada beberapa alasan mengapa harga Pi Coin mungkin melonjak bulan ini.
Pertama, peluang bull run kripto telah meningkat karena Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi tahun ini.
Pergerakan seperti itu akan menguntungkan sebagian besar mata uang kripto, termasuk Pi.
Kedua, nilai Pi Network akan diuntungkan oleh potensi pertumbuhan ekosistemnya.
Misalnya, para pengembang meluncurkan Pi Network Ventures, sebuah Inisiatif senilai $100 juta, pada bulan Mei.
Inisiatif ini bertujuan untuk menginvestasikan dana tersebut dalam proyek-proyek berkualitas tinggi dalam ekosistem.
Terverifikasi Dewan Pers