IKNPOS.ID – Pi Network kembali jadi perbincangan hangat, tapi kali ini bukan karena pencapaian baru. Meskipun mereka baru saja meluncurkan Pi App Studio untuk mendorong inovasi di ekosistemnya, harga token PI justru mengalami penurunan yang mengejutkan.
Alih-alih mengalami kenaikan seperti yang diharapkan banyak orang, harga Pi malah turun 1,57% ke angka $0,46. Penurunan ini cukup mengejutkan dan membuat banyak Pionir (sebutan untuk komunitas Pi Network) merasa curiga.
Jika kita melihat data perdagangan, ada hal yang janggal. Jumlah pesanan beli sebenarnya lebih banyak (58%) dibandingkan pesanan jual (42%). Namun, muncul pesanan jual besar tepat di harga $0,459, sementara pesanan beli besar juga muncul sedikit di bawahnya, di harga $0,457.
Pola ini membuat beberapa orang menduga bahwa ada pihak yang sengaja menahan harga agar tetap rendah, sementara mereka siap membeli dalam jumlah besar dengan harga murah.
Beberapa pengguna percaya bahwa ini bukan pergerakan pasar biasa. Mereka menduga ada “paus” (pemegang besar token) yang sedang menekan harga agar bisa membeli lebih banyak Pi dengan harga diskon. Taktik semacam ini bukan hal baru di dunia kripto dan sering terjadi sebelum harga naik tajam.
Rilis Token Baru Memperkuat Dugaan
Kecurigaan ini makin kuat setelah 270 juta token PI dilepas ke pasar pada 4 Juli lalu. Memang, rilis token bulanan seperti ini bisa memicu penjualan. Tapi volume dan waktu penurunannya dianggap tidak wajar oleh sebagian analis.
Beberapa bahkan menilai bahwa para paus memanfaatkan momen ketidakpastian ini untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Apa Artinya untuk Komunitas Pi?
Manipulasi harga bukan hal baru di pasar kripto. Paus biasanya mengontrol pasokan dan menciptakan ketakutan agar pemegang kecil menjual dengan panik. Padahal, data menunjukkan bahwa masih banyak yang yakin dengan masa depan Pi, terlihat dari dukungan beli yang kuat.
Namun, penurunan harga yang tiba-tiba bisa membuat investor kecil panik dan buru-buru menjual.
Saat ini, harga Pi berada di kisaran $0,46, sedikit naik 0,93% hari ini, meskipun sempat mengalami penurunan intraday hingga 13%.