IKNPOS.ID – Dogecoin Kembali Menggeliat, Optimisme ETF dan Hype Media Sosial Dorong Harga Naik
Dogecoin (DOGE) kembali mencuri perhatian di awal Juli 2025. Lonjakan optimisme pasar, kabar seputar ETF kripto, serta gelombang dukungan di media sosial turut mendorong harga meme coin ini naik stabil dalam beberapa hari terakhir.
Saat Bitcoin nyaris menyentuh rekor tertingginya dan altcoin lainnya ikut naik, DOGE pun tak mau ketinggalan. Perpaduan antara kekuatan komunitas yang solid dan pergerakan harga yang fluktuatif membuat Dogecoin jadi sorotan utama investor.
Tak lagi sekadar candaan internet, Dogecoin kini juga diuntungkan oleh spekulasi yang semakin kuat terkait potensi masuknya koin ini ke dalam produk ETF kripto. Selain itu, adopsi yang makin luas lewat media sosial dan teknologi ikut memperkuat posisinya.
Namun pertanyaannya, apakah Dogecoin benar-benar sedang menuju lonjakan besar berikutnya? Atau ini cuma sekadar euforia sementara?
Antusiasme terhadap potensi hadirnya ETF Dogecoin makin tinggi di 2025. Beberapa manajer aset besar seperti Grayscale, 21Shares, dan Bitwise diketahui sudah mengajukan permohonan ke SEC.
Meski keputusan sempat tertunda, analis tetap optimis. Bahkan, sejumlah pihak memperkirakan peluang persetujuan ETF DOGE bisa mencapai 90% sebelum akhir tahun ini. Jika disetujui, Dogecoin berpotensi menarik minat investor institusi, meningkatkan volume perdagangan, dan memperoleh legitimasi lebih besar di dunia keuangan.
Tanggal penting yang dinanti adalah 17 Agustus 2025, saat SEC diprediksi akan memberikan tanggapan atas pengajuan dari 21Shares. Tak heran, harga DOGE mulai menunjukkan sinyal positif sejak rumor ini mencuat.
Secara teknikal, pergerakan harga Dogecoin menunjukkan potensi besar untuk tren naik jangka panjang. Meskipun sempat tertolak di zona resistensi $0,2180–$0,2327, para pembeli (bull) tetap berusaha mengangkat harga kembali ke atas $0,2. Di sisi lain, tekanan jual dari pihak bear mulai melemah.
Analisis grafik mingguan menunjukkan bahwa DOGE masih berada di jalur tren naik dan baru saja memantul dari garis dukungan. Indikator MACD mingguan juga memperlihatkan pelemahan tekanan jual yang signifikan. Selain itu, indikator DMI hampir menunjukkan sinyal bullish crossover.