IKNPOS.ID– Pembangunan ibu kota baru, Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berproses.
Ibu kota baru ini tidak serta merta muncul di Kalimantan Timur. IKN dibangun di antara 4 daerah yang menjadi penyangganya.
Saat ini Pemerintah memprioritaskan pembangunan sarana prasarana perkantoran dan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), Pejabat, Kementerian/Lembaga.
Tepatnya, periode 2022-2024 akan dilakukan pemindahan tahap awal ke Kawasan IKN, pembangunan infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan, juga meliputi pemindahan ASN tahap awal, serta pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500.000 penduduk tahap awal.
Presiden RI direncanakan akan merayakan HUT RI ke-79 di Kawasan IKN pada 17 Agustus 2024.
Di periode 2025-2035, pemerintah akan membangun IKN sebagai area inti yang tangguh, mengembangkan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN, mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas, menerapkan sistem insentif untuk sektor-sektor ekonomi prioritas, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Di periode 2035-2045, akan ada pembangunan infrastruktur dan ekosistem 3 kota di Kawasan IKN.
.Ada beberapa daerah penyangga IKN yang akan menjadi “otot” dan “jantung” dari Ibu Kota Nusantara.
Lalu, kota dan kabupaten mana sajakah itu?
IKN berada di antara dua daerah di Provinsi Kalimantan Timur, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Wilayah IKN sendiri berada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, tepatnya di Kecamatan Sepaku.
Berdasarkan posisinya, IKN akan memiliki beberapa daerah penyangga.
Mengutip dari berbagai sumber, setidaknya ada 4 daerah penyangga IKN yang akan mendukung ibu kota baru nanti.
Bahkan, melansir laman resmi IKN, ada 2 daerah penyangga yang disebut sebagai “jantung” dan “otot” Kota Nusantara yakni Samarinda dan Balikpapan.
Nah, berikut ini 4 daerah penyangga IKN;
- Samarinda
Kota penyangga IKN yang pertama adalah Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam situs resmi IKN, Samarinda disebut sebagai “jantung” yang berfungsi sebagai pusat sejarah Kaltim dengan sektor energi terbarukan.
Jarak antara Samarinda dan IKN berkisar 130 km, bisa dijangkau 2 jam lebih dengan kendaraan mobil.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda mempunyai ragam fasilitas publik yang cukup komplet, termasuk Bandara Internasional dan akses jalan tol ke IKN.
Dengan statusnya itu, membuat Samarinda jadi salah satu kota bisnis dan paling sibuk di Kaltim.
- Balikpapan
Kota penyangga IKN berikutnya adalah Balikpapan yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Melansir laman resmi IKN, Balikpapan nantinya diklaim menjadi “otot” yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik untuk Provinsi Kaltim.
Hal tersebut dinilai wajar, sebab Balikpapan dikenal sebagai daerah dengan sektor migas dan pertambangan yang cukup besar di Indonesia.
Tidak kalah dengan kota lain, Balikpapan juga memiliki infrastruktur yang lengkap, mencakup akses transportasi, sekolah, rumah sakit, dan pusat hiburan.
Sebagai informasi, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan juga akan menjadi bandara tersibuk di tanah air.
Kehadiran bandara tersebut akan mendukung akses transportasi menuju IKN.
Untuk jarak antara Balikpapan dan IKN juga relatif dekat, yaitu sekitar 95 km atau 2-3 jam menggunakan kendaran roda empat.
Pemerintah setempat juga menyediakan bus umum untuk mencapai IKN.
- Kutai Kartanegara
Walau jaraknya jauh, Kabupaten Kutai Kartanegara tergolong sebagai salah satu daerah penyangga IKN.
Kutai Kartanegara merupakan daerah yang kaya di Kalimantan Timur, sebab mempunyai potensi alam yang melimpah khususnya di bidang pertambangan.
Potensi lain yang dimiliki Kutai Kartanegara adalah sektor perkebunan, kehutanan, dan peternakan.
Bagi masyarakat di luar Kaltim, mereka mengetahui Kutai Kartangera sebagai kota wisata dan budaya.
Hal itu disebabkan oleh keberadaan Kerajaan Kutai di masa lampau.
- Paser
Daerah penyangga IKN yang terakhir adalah Kabupaten Paser.
Kabupaten Paser sendiri posisinya langsung berbatasan dengan IKN.
Seperti daerah lain di Kaltim, Paser pun mempunyai potensi bagus di bidang perkebunan.
Beberapa komoditas perkebunan di Paser, meliputi kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao.
Seiring berjalannya waktu, khususnya ketika perpindahan ibu kota ke Kaltim, fasilitas umum di Paser terus mengalami kemajuan.