IKNPOS.ID – Dunia kripto kembali terguncang. Bukan karena Bitcoin, bukan pula karena altcoin hype sesaat. Tapi karena satu aset yang justru terkenal “tenang” dan “stabil”: Stablecoin. Di bulan Juli 2025 ini, stablecoin mencuri perhatian investor global, regulator, hingga para pengguna retail yang makin aktif memindahkan dana ke aset ini.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa stablecoin justru melejit saat market crypto sedang sideways? Dan apakah ini pertanda perubahan besar arah industri blockchain?
Dominasi Stablecoin Makin Kuat di Juli 2025
Menurut data terbaru dari TradingView, total kapitalisasi pasar stablecoin seperti USDT, USDC, dan PYUSD mencapai $165 miliar, naik lebih dari 11% dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan ini bukan hanya angka, tapi mencerminkan arus keluar modal dari aset volatil menuju zona aman yang lebih dipercaya.
USDT dari Tether tetap memimpin, dengan kapitalisasi menembus $102 miliar, sementara USDC dari Circle mulai bangkit dengan akumulasi besar dari institusi di Asia dan Eropa. Tak ketinggalan, PYUSD dari PayPal memperluas pangsa pengguna ritel dengan integrasi langsung ke sistem pembayaran global.
Investor Besar Ikut Masuk, Pasar Reaktif
Analis dari Coinpedia menyebutkan bahwa investor besar seperti BlackRock dan Fidelity kini juga menyimpan sebagian aset mereka dalam bentuk stablecoin, sebagai bagian dari strategi diversifikasi likuiditas jangka pendek.
Hal ini memicu reaksi cepat di bursa-bursa besar seperti Binance dan Coinbase, yang meningkatkan volume transaksi stablecoin hingga 28% dalam 7 hari terakhir.
Sentimen Positif dari Regulasi AS dan Eropa
Faktor kunci lainnya adalah regulasi. Di awal Juli ini, Kongres AS mengesahkan RUU Stablecoin Trust Act, yang memperkuat kepercayaan terhadap legalitas dan kestabilan koin digital ini. Regulasi ini mewajibkan penerbit stablecoin memiliki cadangan dolar 100% yang melalui proses audit bulanan.
Sementara itu, Uni Eropa melalui MiCA (Markets in Crypto Assets) mempercepat penerapan standar untuk “asset-referenced token” dan “e-money token”, termasuk stablecoin. Hasilnya? Pasar merespons dengan optimisme tinggi, terutama dari sektor perbankan yang mulai melirik stablecoin untuk cross-border payment yang lebih cepat dan murah.