IKNPOS.ID – Sidra Coin semakin menarik perhatian pelaku pasar aset digital, terutama investor Muslim yang mencari alternatif investasi kripto yang sesuai prinsip syariah.
Dengan mengusung klaim sebagai stablecoin pertama berbasis syariah, Sidra Coin hadir membawa pendekatan baru dalam dunia kripto yang selama ini lekat dengan spekulasi dan volatilitas tinggi. Lantas, apa itu Sidra Coin? Apa keunggulannya, dan bagaimana prospek ke depan?
Apa Itu Sidra Coin?
Sidra Coin adalah aset kripto yang dikembangkan oleh ekosistem Sidra Chain dan didukung oleh Sidra Bank—institusi keuangan berbasis teknologi yang berbasis di Timur Tengah. Proyek ini diklaim sebagai kripto halal pertama di dunia, yang dirancang sesuai prinsip-prinsip keuangan syariah.
Artinya, Sidra Coin dikembangkan tanpa unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maisir (spekulasi berlebihan).
Sidra Coin digunakan sebagai token utama dalam ekosistem Sidra Chain, yang mencakup fungsi sebagai alat pembayaran, biaya transaksi, insentif mining, serta potensi staking di masa depan.
Blockchain-nya mengadopsi pendekatan open-source, dengan dukungan teknologi AI dan DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Network) untuk mendukung skalabilitas dan transparansi.
Harga Terbaru di Pasar
Per awal Juli 2025, Sidra Coin (dalam listing global terkadang disebut juga sebagai Sedra Coin, dengan ticker SDR) tercatat diperdagangkan di kisaran US$0,000019 per koin atau setara dengan sekitar Rp0,3.
Volume transaksi hariannya berada di kisaran US$100.000–US$115.000, dengan total suplai beredar mencapai 18,5 miliar dari maksimum 28,7 miliar koin, menurut data dari CoinGecko.
Harga tersebut tercatat jauh lebih rendah dari harga tertinggi sepanjang masa (ATH) yang pernah disentuh Sidra Coin, yakni US$0,0046 pada Februari 2024.
Artinya, saat ini nilai koin telah turun lebih dari 99% dari puncaknya. Meski demikian, banyak pihak menilai kondisi harga rendah ini justru menjadi peluang bagi investor awal.
Kelebihan Sidra Coin
1. Berbasis Syariah