IKNPOS.ID – Bandara Very Very Important Person (VVIP) Nusantara menjadi infrastruktur vital untuk konektivitas pejabat tinggi negara dan tamu kenegaraan yang akan melakukan aktivitas pemerintahan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Nantinya, bandara ini diharapkan dapat digunakan untuk masyarakat umum. Dengan demikian, bandara VVIP Nusantara akan menjadi pintu masuk Utama ke IKN.
Terletak di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bandara yang pembangunannya sinergi Brantas Abipraya bersama BUMN konstruksi lainnya ini berdiri di atas lahan seluas 621 hectare.
Bandara ini dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia untuk mendukung operasional yang cepat, aman, dan efisien.
Pembangunan Bandara VVIP ini mencakup runway sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter, apron seluas 102.150 meter persegi, dua taxiway masing-masing 180 x 30 meter, serta terminal VIP dan VVIP seluas total 7.350 meter persegi.
“Dengan spesifikasi tersebut, bandara ini mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-200 ER dan Airbus A380, sekaligus menghadirkan efisiensi dan keamanan tingkat tinggi bagi pergerakan pejabat negara,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, dikutip Rabu, 3 Juli 2025.
Pembangunan Bandara VVIP Nusantara Didukung Teknologi BIM
Pembangunan bandara ini didukung teknologi konstruksi seperti Building Information Modeling (BIM). Teknologi ini membantu dalam memantau perkembangan proyek secara real-time serta memastikan akurasi dalam setiap tahapan pekerjaan konstruksi.
“Bandara VVIP IKN ini adalah wajah baru konektivitas, kami bangga menjadi bagian dari tonggak sejarah ini. Brantas Abipraya tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menciptakan solusi mobilitas strategis untuk mendukung kelancaran aktivitas kenegaraan di IKN.” tutur Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Selain fungsi utama mendukung mobilitas pemerintahan, bandara ini diharapkan turut menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar. Aksesibilitas yang meningkat akan mempermudah arus barang dan jasa, membuka peluang investasi baru, dan mempercepat konektivitas antarwilayah di Kalimantan Timur.