IKNPOS.ID – Pi Network pernah mengklaim memiliki lebih dari 60 juta pengguna global. Namun, data terbaru menunjukkan realitas yang sangat kontras. Menurut laporan dari Coinchapter, hanya sekitar 11 juta akun yang berhasil melewati proses KYC dan migrasi ke mainnet. Itu artinya, lebih dari 80 persen akun tidak ikut serta dalam fase paling krusial dari ekosistem ini.
Masih menurut laporan yang sama, aktivitas pengguna pun menurun tajam. Komunitas Reddit r/PiNetwork mencatat bahwa dari 9,8 juta akun yang telah migrasi, hanya sekitar 22.000 yang masih aktif. Artinya, lebih dari 99 persen pengguna yang telah migrasi kini tidak lagi terlibat secara aktif.
Mayoritas Saldo Masih Terkunci Hingga 2027
Data dari Coinpedia menyebutkan bahwa dari 11 juta akun yang telah migrasi, lebih dari 7 juta akun memilih untuk mengunci saldo mereka hingga tahun 2027. Meskipun lockup ini dilakukan secara sukarela atau otomatis melalui sistem, banyak pengguna merasa frustrasi karena tidak bisa menggunakan atau mencairkan koin yang telah mereka tambang selama bertahun-tahun.
Fitur lockup ini awalnya dimaksudkan sebagai mekanisme menjaga kestabilan tokenomics jaringan. Namun dalam praktiknya, justru menambah tekanan psikologis pada pengguna yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap masa depan Pi Network.
Mining Rate Naik 0,93 Persen, Tapi Tidak Meningkatkan Semangat
Di tengah kelesuan komunitas, mining rate Pi Network justru mengalami kenaikan. Coinpedia melaporkan bahwa pada awal Juli 2025, rate mining meningkat sebesar 0,93 persen, dari 0.0029887 menjadi 0.0030165 Pi per jam. Ini terjadi karena jumlah pengguna aktif yang menambang makin sedikit, sehingga reward secara otomatis meningkat bagi yang tersisa.
Namun bagi banyak pionir, kenaikan ini dianggap tidak signifikan. Mereka menilai bahwa selama tidak ada pasar terbuka dan likuiditas nyata, mining hanyalah kegiatan yang menghabiskan waktu dan energi. Bahkan sebagian besar pengguna tidak lagi mengaktifkan tombol mining harian mereka.
Tren Jual Akun Jadi Tanda Patah Semangat
Menurut komunitas Reddit dan beberapa grup Telegram, semakin banyak pionir yang menjual akun Pi mereka, bahkan dengan harga murah. Hal ini memperlihatkan rasa frustrasi dan hilangnya harapan terhadap proyek yang dulu dianggap revolusioner ini. Beberapa penjual akun mengaku lebih memilih menjual akun terkunci mereka daripada menunggu bertahun-tahun tanpa kepastian.
Fenomena ini turut memperburuk citra Pi Network. Identitas pengguna yang berpindah tangan menyebabkan validitas data KYC dipertanyakan, dan keamanan jaringan menjadi rentan terhadap penyalahgunaan.