IKNPOS.ID – Banyak Pionir bertanya-tanya, “Ngapain sih masih mining Pi Network kalau semua koinnya udah dicetak dari awal?” Apalagi kalau lihat hasilnya, cuma dapet 1 Pi dalam dua minggu, nilainya pun baru sekitar lima ribu rupiah. Tapi ternyata… justru di sinilah letak kekuatan dan keunikan Pi Network dibanding proyek kripto lainnya.
Menurut @Dr_Picoin dan penjabaran di whitepaper resmi Pi Network, memang betul, seluruh 100 miliar koin Pi sudah diminting sejak awal (genesis). Tapi mining di sini bukan untuk “membuat koin baru”, melainkan untuk membuka akses ke bagian koin yang memang jadi hak kamu berdasarkan kontribusimu di jaringan.
Jadi, Mining Itu Bukan Buat Nambah Koin?
Betul banget. Mining di Pi itu bukan soal mencetak koin baru, tapi menentukan siapa yang berhak punya berapa dari total suplai yang sudah ada. Dan itu dihitung dari kontribusi kamu: login harian, ngajak teman, bikin security circle, jadi node, sampai berinteraksi di aplikasi ekosistem.
Jadi makin aktif kamu, makin besar porsi kamu. Nggak aktif? Ya siap-siap ditinggal yang lain, meski semua mulai dari titik yang sama.
Mining = Kontribusi, Bukan Cuma Cuan
Selain jadi alat distribusi yang adil, mining juga menjaga decentralisasi dan keamanan jaringan. Setiap kamu klik tombol “mining”, kamu sedang jadi bagian dari sistem yang saling menguatkan, bukan sekadar numpang lewat.
Dan kabar baiknya, Pi Core Team baru aja menaikkan tingkat mining bulanan, artinya peluang buat dapat lebih besar makin terbuka sebelum Open Mainnet benar-benar dimulai.
Murah, Mudah, dan Ramah Lingkungan
Berbeda dengan Bitcoin dan teman-temannya yang butuh alat mahal dan listrik segudang, mining Pi bisa langsung dari HP. Cuma modal klik harian. Ini selaras dengan misi Pi Network untuk mendemokratisasi kripto—bikin semua orang, dari mana pun, bisa punya akses yang sama.
Sekarang Mungkin Kecil, Nanti Bisa Jadi Besar
Banyak yang merasa hasil mining kecil. Tapi… jangan cuma lihat nilainya hari ini. Pi Network sedang membangun ekosistemnya, dari aplikasi, AI studio, staking, bahkan kemungkinan integrasi ke Web3.