IKNPOS.ID – Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Tapi, tahukah kamu bahwa tidak semua stres itu ringan atau bisa hilang dengan sendirinya? Ada kondisi yang lebih berat dan berbahaya, yaitu gangguan depresi mayor. Meski tampak serupa di permukaan, keduanya sangat berbeda dalam hal durasi, intensitas, hingga dampaknya pada hidupmu.
Memahami perbedaan stres biasa dan gangguan depresi mayor bisa jadi langkah awal menyelamatkan diri atau orang terdekat dari kondisi mental yang lebih serius. Yuk, kupas tuntas perbedaannya.
Durasi dan Intensitas: Stres Bisa Hilang, Depresi Bertahan Lama
Perbedaan paling mendasar terletak pada lamanya gejala berlangsung.
Stres biasa muncul sebagai respons sesaat terhadap tekanan, seperti masalah kerja atau konflik keluarga. Umumnya, stres bisa mereda dalam hitungan hari ketika sumber masalah selesai.
Sementara itu, gangguan depresi mayor berlangsung minimal dua minggu secara terus-menerus, bahkan bisa berbulan-bulan tanpa membaik. Ini bukan sekadar “sedih”, tapi kondisi mental yang mengganggu fungsi hidup sehari-hari.
Ciri Emosional: Mood Turun atau Mati Rasa?
Stres membuatmu merasa cemas, marah, atau panik, tapi kamu masih bisa tertawa atau menikmati momen bahagia saat kondisi membaik.
Berbeda dengan itu, gangguan depresi mayor membuat seseorang kehilangan minat pada semua hal. Makanan favorit tak lagi enak, hobi jadi terasa hambar. Bahkan perasaan “kosong” atau mati rasa lebih sering muncul daripada kesedihan itu sendiri.
Ciri Fisik dan Pola Tidur
Orang yang sedang stres biasanya mengalami gangguan tidur sementara, seperti sulit tidur karena terlalu banyak pikiran. Tapi mereka masih bisa tidur nyenyak setelah merasa lebih tenang.
Penderita gangguan depresi mayor cenderung mengalami insomnia kronis atau tidur berlebihan (hipersomnia) tanpa alasan jelas. Berat badan bisa naik atau turun drastis. Energi harian juga sangat rendah, bahkan untuk hal kecil seperti mandi atau bangun dari tempat tidur.
Pikiran Negatif dan Ide Bunuh Diri
Poin ini sangat penting.
Stres tidak selalu membuat seseorang ingin menyakiti diri sendiri. Tapi pada gangguan depresi mayor, pikiran negatif ekstrem seperti merasa tidak berguna, merasa bersalah terus-menerus, hingga muncul keinginan untuk mengakhiri hidup adalah gejala utama.
Jika seseorang sudah mulai berkata seperti, “Aku capek hidup,” atau “Lebih baik aku nggak ada,” ini bukan sekadar stres, ini tanda bahaya gangguan depresi mayor dan perlu bantuan profesional segera.