IKNPOS.ID – Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, menjadi momentum bersejarah bagi transformasi digital di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Sebanyak 30 robot canggih diperkenalkan kepada publik dalam parade defile, menandai langkah awal Polri memasuki era smart policing.
Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa 30 unit robot tersebut terdiri atas 10 robot humanoid, 13 robodog berkaki empat (quadruped), dan 7 robot penjinak bom.
Robot-robot ini dirancang untuk berbagai fungsi khusus, seperti interaksi publik dan edukasi, pemantauan area kompleks, deteksi potensi bahaya, serta penanganan bahan peledak.
“Implementasi teknologi ini akan berjalan dalam tiga fase terstruktur, dimulai dengan partisipasi dalam Hari Bhayangkara ke-79 dan penyediaan unit demo di Museum Polri, Humas Mabes, serta Pusat Edukasi Polri,” ungkap Dedi di hadapan awak media, Selasa, 1 Juli 2025.
Dedi menegaskan bahwa pengembangan teknologi ini akan tetap berpijak pada tiga pilar utama, yaitu prinsip non-militer, transparansi, dan kemanusiaan.
“Robot adalah mitra strategis, bukan pengganti peran manusia,” tegasnya.
Antusiasme Publik dan Fokus Riset
Perkenalan robot-robot tersebut disambut antusias ribuan warga yang memadati area Monas. Salah satu pengunjung, Rina, mengaku bangga dan optimistis dengan langkah Polri ini.
“Ini bukti Polri beradaptasi dengan zaman. Saya optimistis teknologi ini akan tingkatkan keamanan kita,” ujarnya dengan semangat.
Yohanes Kurnia Widjaja, Direktur Utama PT SARI Teknologi selaku mitra pengembang robot, mengungkapkan bahwa semua robot masih dalam tahap riset dan pengembangan, terutama dalam hal ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
“Kehadiran robot dalam peringatan ini bersifat simbolis sebagai wujud komitmen Polri terhadap transformasi digital. Semua unit masih dalam pengembangan dan belum berstatus operasional, namun menjadi penanda awal menuju smart policing yang berorientasi pada keselamatan warga dan efisiensi tugas,” jelasnya.