IKNPOS.ID – Saat harga Bitcoin (BTC) melonjak menembus level $107.000 dan memicu kenaikan di sejumlah altcoin lainnya, performa Pi Network (PI) justru mengalami tekanan.
Setelah sempat reli hingga 38% di awal pekan, harga PI terkoreksi tajam dan turun sekitar 8%, diperdagangkan di kisaran $0,5622.
Kenaikan Singkat Akibat Antusiasme Pi2Day dan Isu AI
Mengutip data dari Crypto Rank, harga Pi sempat melonjak dari $0,47 ke $0,66 di pasaran.
Kenaikan ini dipicu oleh optimisme komunitas menyambut momen Pi2Day pada 28 Juni, serta spekulasi potensi integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam ekosistem Pi Network.
Namun, euforia kenaikan harga Pi Coin di pasaran tersebut tidak bertahan lama.
Reli harga dimanfaatkan oleh sebagian besar trader yang sudah mengoleksi PI di harga rendah untuk merealisasikan keuntungan, sehingga menimbulkan tekanan jual signifikan di pasar.
Sentimen Pembukaan Token Tambahan Jadi Faktor Penekan
Selain aksi ambil untung, pasar PI juga dibayangi kekhawatiran menjelang pembukaan distribusi token pada Juli mendatang.
Diperkirakan sekitar 274 juta token PI akan dilepas ke pasar, yang dapat menambah tekanan suplai dan memicu ketidakpastian harga.
Saat ini, terdapat sekitar 680 juta token PI yang sudah beredar secara aktif dari total 3,8 miliar token yang telah dimigrasikan.
Namun, sebanyak 2,6 miliar token masih dalam status terkunci sejak masa migrasi awal.
Kesimpulan: Waspadai Volatilitas Jelang Juli
Meski sempat mencuri perhatian di awal pekan, Pi Network kini menghadapi tantangan besar.
Kombinasi antara aksi ambil untung, tekanan jual menjelang pembukaan token, serta belum pastinya arah integrasi teknologi baru membuat harga PI bergejolak.
Investor Pi Network disarankan untuk mewaspadai potensi volatilitas tinggi, menjelang bulan Juli 2025.