IKNPOS.ID – Saham Xiaomi langsung melejit setelah perilisan Xiaomi SUV YU7 yang mencatat rekor pemesanan 289.000 unit hanya dalam waktu satu jam.
Respons pasar begitu cepat dan agresif, menandakan bahwa kendaraan listrik terbaru ini bukan hanya menarik konsumen, tapi juga investor global.
Mobil listrik ini dirancang untuk menjadi pesaing langsung Tesla Model Y di pasar China. Dengan fitur unggulan, harga yang kompetitif dan strategi pemasaran yang agresif, Xiaomi SUV YU7 menjadi simbol baru dari transformasi besar perusahaan teknologi ini ke sektor otomotif.
Xiaomi SUV YU7 Dipesan 289.000 Kali dalam Satu Jam
Pada hari peluncurannya, Xiaomi mencatatkan lebih dari 200.000 pesanan hanya dalam tiga menit, lalu melonjak menjadi 289.000 unit dalam waktu satu jam.
Angka tersebut menjadi rekor baru dalam dunia kendaraan listrik China dan menjadi sorotan utama media serta analis pasar.
Ini membuktikan bahwa pasar tidak hanya tertarik dengan merek besar seperti Tesla atau BYD, tetapi juga terbuka terhadap pemain baru seperti Xiaomi, selama menawarkan kombinasi harga dan fitur yang kuat.
Saham Xiaomi Langsung Naik Hampir 8 Persen
Kenaikan tajam dalam pemesanan langsung berdampak pada saham Xiaomi. Dalam waktu singkat, saham Xiaomi di bursa Hong Kong melonjak hingga 7,8 persen, menjadi kenaikan tertinggi sejak awal tahun. Total kenaikan saham Xiaomi sepanjang 2025 telah menyentuh lebih dari 70 persen.
Investor menilai peluncuran Xiaomi SUV YU7 sebagai momen penting dalam perjalanan transformasi bisnis Xiaomi, dari produsen perangkat elektronik menjadi pemain besar industri kendaraan pintar.
Spesifikasi dan Strategi Xiaomi
Beberapa fitur andalan dari Xiaomi SUV YU7 meliputi jangkauan 800 km, baterai berkapasitas 96,3 kWh, teknologi pengisian cepat dari 0 ke 80 persen dalam waktu 19 menit, dan harga mulai dari 253.900 yuan.
Semuanya dibungkus dalam strategi integrasi penuh dengan ekosistem Xiaomi Home dan smartphone mereka.
Dengan harga yang berada di bawah Tesla Model Y namun fitur yang sebanding, Xiaomi SUV YU7 langsung dipandang sebagai ancaman serius bagi produsen kendaraan listrik besar lainnya di China.