IKNPOS.ID – Harga Bitcoin diperdagangkan dalam rentang yang sempit pada hari Kamis 26 Juni 2025, menjelang jatuh tempo salah satu kontrak opsi kuartalan terbesar tahun ini yang akan berakhir pada Jumat, 27 Juni, menurut data dari platform derivatif kripto Deribit.
Mengutip laporan dari Coindesk, harga Bitcoin pada Jumat pagi berada di sekitar US$107.000, sedikit turun dari level tertingginya minggu ini di US$108.000.
Chief Commercial Officer Deribit, Jean-David Péquignot, mengungkapkan bahwa total nilai open interest (kontrak yang masih aktif) untuk opsi Bitcoin saat ini mencapai sekitar US$40 miliar, dengan 38% dari kontrak tersebut akan kedaluwarsa hari Jumat.
Menurutnya, harga “max pain” yakni level harga di mana pemilik opsi paling banyak merugi — berada di US$102.000, dengan rasio antara opsi jual (put) dan beli (call) di angka 0,73. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap posisi beli masih sedikit lebih dominan.
Selama beberapa hari terakhir, volatilitas tersirat (implied volatility) Bitcoin tercatat menurun. Para analis menilai kondisi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai dalam kondisi ekonomi global yang tidak pasti.
Namun, distribusi antara posisi put dan call menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan arah pasar yang jelas dalam jangka pendek. Artinya, para pelaku pasar masih bersikap hati-hati menunggu pergerakan berikutnya.
US$105.000 Jadi Titik Kritis
Péquignot menambahkan, level support US$105.000 menjadi titik penting yang harus dijaga. Jika harga Bitcoin turun di bawah angka ini, bisa terjadi tekanan teknikal yang memicu pelemahan lebih lanjut.
Selain itu, rendahnya open interest pada kontrak perpetual (perps) serta turunnya volatilitas dan skew menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap pergerakan harga tajam sebelum expiry cukup rendah.
Menjelang jatuh tempo kontrak opsi besar, pasar Bitcoin cenderung tenang namun penuh kewaspadaan. Para pelaku pasar menantikan apakah harga akan tetap stabil atau justru mengalami tekanan teknikal jika level kunci gagal dipertahankan.
Terverifikasi Dewan Pers