IKNPOS.ID – Mungkinkah Ripple coin lebih dulu ada dibanding Bitcoin?
Sebuah dokumen mengejutkan baru-baru ini ditemukan, menyiratkan bahwa gagasan inti di balik Ripple coin sudah hidup sejak tahun 2004, empat tahun sebelum whitepaper Bitcoin diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto.
Penemuan ini langsung menggegerkan komunitas kripto karena menantang narasi lama yang menyebut Bitcoin sebagai pelopor tunggal dunia blockchain.
Related Post
Dokumen 2004 Ungkap Ripple Coin Sudah Aktif Sebelum Era Bitcoin
Dokumen internal yang diungkap oleh Bitcoinist menyebutkan bahwa Ryan Fugger, seorang pengembang asal Kanada, sudah menciptakan sistem bernama RipplePay sejak 2004.
Sistem ini dirancang sebagai platform pembayaran terdesentralisasi berbasis kepercayaan antar pengguna.
Sementara whitepaper Bitcoin baru muncul pada 2008 dan blok pertama ditambang pada 2009, RipplePay sudah memungkinkan transaksi digital antar individu dengan prinsip yang mirip blockchain, meskipun tanpa proof-of-work atau token kripto seperti sekarang.
Inilah cikal bakal Ripple coin yang kemudian berkembang menjadi aset kripto besar.
RipplePay Berubah Jadi XRP Ledger
Setelah beberapa tahun berjalan sebagai proyek komunitas, RipplePay berevolusi menjadi sistem yang lebih kompleks pada 2012.
Saat itu, Jed McCaleb dan David Schwartz mengembangkan XRP Ledger, platform baru yang menggunakan aset digital XRP. Ripple coin pun mulai diperkenalkan ke publik sebagai bagian penting dari sistem keuangan terdesentralisasi.
Menariknya, banyak prinsip dalam Ripple coin seperti efisiensi transaksi, biaya rendah, dan kecepatan pengiriman sudah mulai disusun sejak masa RipplePay.
Kenapa Ini Penting untuk Dunia Kripto?
Penemuan ini membuktikan bahwa Ripple coin bukan sekadar pesaing Bitcoin, tetapi bagian dari sejarah awal kripto yang sering dilupakan.
Ripple coin menawarkan pendekatan berbeda, yakni dengan membangun kepercayaan dan efisiensi pembayaran tanpa harus bergantung pada proses mining seperti di Bitcoin.
Artinya, sejarah kripto lebih luas dan kompleks. Ripple coin tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai sekadar proyek alternatif.
Terverifikasi Dewan Pers