IKNPOS.ID – Pepe coin (PEPE) kembali menjadi sorotan pasar kripto setelah mencatat kenaikan 1.05% dalam 24 jam dengan harga terkini $0.00001006.
Lonjakan volume perdagangan sebesar 40.84% menjadi $759.44 juta memicu pertanyaan penting: Apakah PEPE masih memiliki ruang untuk apresiasi lebih tinggi, atau sudah memasuki fase overbought yang berisiko koreksi?
Analisis Teknikal PEPE Coin
Level Support dan Resistance
Level support terkuat saat ini berada di $0.0000097, dengan zona support sekunder di $0.0000095.
Related Post
Di sisi resistance, level $0.0000103 menjadi titik krusial yang perlu ditembus untuk melanjutkan momentum bullish, dengan target berikutnya di $0.000011.
Indikator Teknikal
Relative Strength Index (RSI) PEPE berada di level 58, mengindikasikan harga masih dalam area netral dan belum masuk zona overbought.
Sinyal bullish terlihat pada MACD, namun perlu konfirmasi lebih lanjut.
Volume perdagangan yang tinggi menunjukkan minat kuat, tetapi kewaspadaan diperlukan terhadap potensi profit-taking.
Faktor Fundamental yang Mempengaruhi PEPE
Sentimen Pasar
Pepe coin tetap menjadi favorit trader retail karena likuiditas tinggi dan volatilitas yang menarik.
Pergerakannya masih berkorelasi dengan Bitcoin, dimana rebound BTC dapat mendorong PEPE lebih tinggi.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Meskipun RSI belum menunjukkan kondisi overbought, kenaikan harga yang cepat berpotensi memicu koreksi.
Regulasi terhadap aset kripto berisiko tinggi dan munculnya pesaing baru seperti SHIB atau FLOKI dapat mempengaruhi sentimen terhadap PEPE.
Prediksi Harga PEPE
Skenario Bullish
Jika harga Pepe coin mampu bertahan di atas $0.00001 dan mendapatkan dukungan dari pasar Bitcoin, target berikutnya berada di $0.000011.
Breakout menuju all-time high di $0.00002825 masih mungkin terjadi jika momentum bullish berlanjut.
Skenario Bearish
Gagal mempertahankan level $0.000010 dapat memicu koreksi menuju $0.0000095.
Penurunan lebih dalam mungkin terjadi jika Bitcoin mengalami tekanan jual atau muncul sentimen negatif terhadap meme coin.
Terverifikasi Dewan Pers