IKNPOS.ID – Menjelang perayaan tahunan Pi2Day pada 28 Juni 2025, antusiasme komunitas Pi Network justru dibayangi oleh gelombang masalah teknis yang mengganggu kenyamanan pengguna.
Padahal, tanggal 28 Juni menjadi momen yang sangat dinanti karena diyakini akan menjadi tonggak penting menuju Open Mainnet serta peluncuran fitur-fitur baru seperti integrasi AI.
Sayangnya, dalam 24 jam terakhir, keluhan demi keluhan membanjiri forum, media sosial, hingga ruang komunitas Pi di berbagai negara.
Masalah mencakup verifikasi KYC yang gagal, sistem 2FA yang error, hingga saldo di wallet mainnet yang tiba-tiba menghilang. Ketidakpastian ini berpotensi mengganggu kredibilitas proyek yang telah mengumpulkan puluhan juta pengguna sejak 2019.
KYC Bermasalah, Proses Migrasi Terhambat
Know Your Customer (KYC) adalah gerbang penting bagi pengguna Pi Network agar dapat melakukan migrasi token dari testnet ke mainnet. Namun, dalam beberapa hari terakhir, banyak pengguna mengeluhkan bahwa proses KYC mereka macet, meski telah mengunggah dokumen identitas dan menyelesaikan seluruh prosedur.
Beberapa kasus bahkan menunjukkan bahwa status KYC berubah dari “Approved” menjadi “Pending” atau “Under Review” secara tiba-tiba, tanpa pemberitahuan. Ada pula pengguna yang sudah berhasil KYC, tetapi dompet mainnet mereka masih kosong karena proses sinkronisasi tidak berjalan.
Hal ini sangat mengecewakan mengingat Pi Network menjanjikan distribusi token hanya kepada pengguna yang telah menyelesaikan KYC. Akibatnya, proses migrasi ke mainnet menjadi terganggu, dan banyak yang kehilangan kepercayaan terhadap sistem.
2FA Error dan Tak Bisa Verifikasi
Masalah lain yang tak kalah serius datang dari fitur two-factor authentication (2FA) yang baru saja diperkenalkan. Fitur ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan akun pengguna, namun dalam praktiknya justru memicu kekacauan.
Banyak pengguna tidak menerima email verifikasi saat mencoba mengaktifkan 2FA. Bahkan, beberapa yang berhasil mengaktifkannya justru mengalami error saat login kembali atau saat hendak menyelesaikan proses migrasi. Di China, masalah ini lebih parah—sejumlah pengguna tidak dapat melanjutkan verifikasi karena sistem tidak merespon dengan baik meskipun semua data telah dimasukkan dengan benar.