IKNPOS.ID – Pepe coin kembali jadi sorotan setelah mengalami penurunan harga yang cukup tajam.
Namun di balik sentimen negatif, muncul peluang bagi trader yang jeli membaca sinyal teknikal.
Artikel ini mengupas strategi charting yang bisa membantu menentukan titik masuk dan keluar terbaik pada Pepe coin, terutama setelah fase koreksi besar.
Related Post
Level Support dan Resistance: Dasar Menentukan Arah
Dalam dunia crypto yang fluktuatif, memahami support dan resistance Pepe coin adalah langkah awal penting.
Berdasarkan chart harian, area support kuat berada di sekitar zona konsolidasi sebelumnya—level di mana harga sempat tertahan sebelum breakout.
Support utama: $0.0000091 (level konsolidasi sebelum lonjakan besar)
Resistance kuat: $0.0000132 (harga tertinggi sebelum koreksi terakhir)
Breakout atau breakdown dari area ini akan menjadi sinyal penting arah pergerakan harga berikutnya.
Pola Candlestick: Sinyal Psikologi Pasar
Pola candlestick pada Pepe coin pasca-crash menunjukkan beberapa sinyal pembalikan.
Contohnya, formasi “hammer” dan “doji” di area support bisa menjadi sinyal awal bahwa tekanan jual mulai melemah.
Trader perlu mengamati konfirmasi: misalnya, penutupan candle harian di atas resistance minor bisa menjadi sinyal entry yang valid.
Indikator RSI & MACD: Deteksi Momentum Masuk
Relative Strength Index (RSI) Pepe coin sempat menyentuh zona jenuh jual (di bawah 30), yang biasanya menjadi indikasi peluang rebound.
Namun, RSI saja tidak cukup. Perlu dikombinasikan dengan:
MACD cross bullish: Ketika garis MACD memotong ke atas garis sinyal, biasanya menunjukkan momentum naik mulai terbentuk.
Volume meningkat saat harga naik: Memberi validasi bahwa tekanan beli benar-benar menguat.
Titik Masuk (Entry Point)
Bagi trader yang ingin masuk setelah crash, skenario idealnya adalah:
Harga memantul dari area support $0.0000091
RSI bergerak naik dari area oversold
MACD mengkonfirmasi sinyal bullish
Volume naik saat candle harian ditutup hijau
Jika keempat kondisi ini terpenuhi, maka bisa jadi titik masuk terbaik setelah koreksi.
Terverifikasi Dewan Pers