IKNPOS.ID – Vijay Soni resmi jadi Kepala Duta Besar GCV Pi Network untuk Prancis. Dengan prestasi luar biasa di dunia seni dan blockchain, ia siap memajukan adopsi GCV di Eropa.
Pada 13 April 2025, komunitas Pi Network dihebohkan dengan pengangkatan Vijay Soni sebagai Kepala Duta Besar GCV Prancis oleh Tim Inti GCV Global. Dengan reputasi sebagai seniman multidisiplin kelas dunia, Vijay bukan hanya membawa nama besar dalam seni miniatur dan kontemporer, tapi juga menjadikan blockchain dan GCV sebagai bagian penting dalam karyanya.
Siapa Vijay Soni Resmi Jadi Kepala Duta Besar GCV Pi Network?
Vijay Soni dikenal sebagai seniman revolusioner, musisi, dan pengembang aplikasi yang berdedikasi tinggi untuk menyatukan seni, budaya, dan teknologi blockchain. Ia telah menjual karya seninya senilai $12.000 dalam 100% Pi Coin dengan nilai GCV $314.159 per Pi, sebuah langkah berani yang menunjukkan bahwa GCV bukan hanya visi, tapi sudah mulai digunakan dalam praktik nyata.
Kiprah Global dan Dedikasi Lintas Benua
Dengan jejak karier mengesankan, Vijay menjadi penghubung antara pelopor Pi dari Prancis, India, Afrika, dan Eropa, menyebarkan literasi kripto dan nilai GCV ke seluruh dunia. Ia juga membantu ratusan pengguna dalam mengamankan akun Pi mereka dan menerapkan nilai GCV secara aktif.
Tak hanya itu, ia tengah mengembangkan aplikasi sosial berbasis Pi Coin yang akan mempertemukan seniman, pedagang, dan pionir GCV dari seluruh dunia.
- Prestasi dan Penghargaan Bergengsi
- Vijay telah menerima sejumlah penghargaan bergengsi seperti:
- Penghargaan Negara Bagian
- Luxembourg Art Prize
- Excellence in Artistic Contribution Award
Semua itu memperkuat posisinya sebagai sosok yang ideal untuk memimpin GCV di Eropa.
Visi untuk Masa Depan GCV
Sejak Februari 2025, Vijay telah menempatkan lebih dari 150 order limit pada nilai $314.159 per Pi Coin, memperkuat keyakinan terhadap nilai GCV di komunitas global. Ia juga berkomitmen untuk melatih duta besar GCV berikutnya dan memperluas jaringan pedagang yang menerima Pi Coin dengan nilai konsensus.
Terverifikasi Dewan Pers