IKNPOS.ID – Setelah sempat menikmati popularitas sebagai proyek kripto “revolusioner” dengan pendekatan mining via smartphone, Pi Network kini kembali menjadi pusat perhatian.
Bukan karena kabar baik, melainkan karena harga token PI yang anjlok dan upaya promosi yang dianggap gagal total.
Sosok Nicolas Kokkalis, pendiri Pi Network, tiba-tiba dikaitkan oleh sebagian warganet dengan Satoshi Nakamoto, pencipta misterius Bitcoin.
Tapi alih-alih bikin proyek ini semakin meyakinkan, spekulasi liar ini malah memancing kritik dan memperkeruh citra Pi yang memang sedang goyah.
Harga PI Anjlok: Dari $1.50 ke $0.83, Hype Hilang Tak Berbekas
Dari sisi teknikal, grafik harga token PI tak menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Setelah sempat melonjak melewati angka $1.50, harga kini merosot ke $0.8356, mendekati titik support kritis di $0.60.
Beberapa indikator teknikal turut memperkuat sinyal negatif:
-
Resistensi kuat di $1.00 belum tertembus sejak April.
-
RSI (Relative Strength Index) berada di angka 53.50 — artinya netral, tak ada dorongan bullish yang kuat.
-
MACD menunjukkan crossover bearish, pertanda momentum melemah.
Dengan kata lain, harga PI kini mengambang tanpa arah. Tak ada pemicu baru, tak ada utilitas signifikan, dan roadmap yang tak kunjung jelas bikin banyak investor frustrasi.
Spekulasi Satoshi: PR Stunt yang Gagal Total?
Alih-alih menghadirkan kejutan menggembirakan, rumor soal Kokkalis adalah Satoshi Nakamoto justru dianggap publik sebagai upaya pengalihan isu.
Di platform X (dulu Twitter) dan grup Telegram, banyak anggota komunitas yang mulai bersuara keras:
“Ngapain bahas Satoshi segala kalau mainnet aja belum rilis?”
“Token gak bisa dipakai, gak bisa dijual, roadmap juga gak jelas.”
“Mau lari ke mana lagi sih Pi Network?”
Bagi sebagian pengguna, ini bukan lagi soal spekulasi harga atau inovasi teknologi. Mereka merasa kepercayaan terhadap tim inti Pi Network semakin menipis.
Komunitas Setia Kini Mulai Letih
Pi Network sempat jadi sensasi global karena mengusung konsep mining tanpa perangkat keras canggih. Namun kini, komunitas yang dulu militan mulai lelah.
Beberapa masalah utama yang dikeluhkan komunitas antara lain: