IKNPOS.ID – Mempersiapkan generasi emas untuk menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah hal yang perlu dilakukan.
Hal itu diutarakan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji pada peringatan ke-117 tahun Hari Kebangkitan Nasional.
“Saat ini, kebangkitan yang mendasar bagi Kaltim adalah pendidikan. Kita berikan pendidikan gratis agar masyarakat Kalimantan Timur bangkit dan menjadi sumber daya manusia yang unggul untuk kepentingan daerah ke depan,” ujar Seno Aji, Senin, 19 Mei 2025.
Menurutnya, semangat kebangkitan harus terus digaungkan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Kaltim.
Lebih lanjut, Seno menyampaikan, bahwa semangat Kebangkitan Nasional memberikan arti tersendiri bagi ASN Kaltim.
Ia berharap semangat ini dapat meningkatkan daya juang, kecepatan, dan energi ASN dalam menyelaraskan serta menyampaikan program-program kerja kepada masyarakat dengan lebih baik.
Terkait infrastruktur pendukung konektivitas ke IKN, Seno mengakui adanya beberapa titik yang masih perlu ditingkatkan.
Pemerintah Provinsi Kaltim, lanjutnya, telah menganggarkan dana pada tahun 2025 untuk membenahi infrastruktur di sekitar Sepaku dan wilayah Kutai Barat (Kubar).
“Kita sudah anggarkan semuanya, baik untuk konektivitas dari Samarinda ke Kutai Barat, kemudian Samarinda ke Berau, hingga Kutai Barat ke Mahakam Ulu. Insyaallah dalam waktu tiga tahun, jalan-jalan ini akan kita tuntaskan semua,” jelasnya.
Seno juga menyinggung perbaikan infrastruktur menuju Berau sebagai upaya untuk mendorong sektor pariwisata. Pembangunan jembatan baru bernama Jembatan Sungai Nibung bakal mempercepat koneksi antara Sangatta dan Berau.
Dalam kesempatan yang sama, Seno turut menyampaikan pesan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia terkait semangat persatuan dan kebersamaan dalam memajukan bangsa.
“Momen 117 tahun Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk membangun keyakinan akan kekuatan sendiri dalam meraih kemajuan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kebangkitan adalah sebuah ikhtiar yang berkelanjutan dan menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman, termasuk disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman kedaulatan digital.