IKNPOS.ID – Pi Network kembali menjadi sorotan setelah para pengguna menuduh tim pengembang melakukan rug pull, yang menyebabkan harga token PI anjlok drastis.
Tuduhan ini mencuat setelah salah satu anggota komunitas Pi yang cukup populer, Dr Picoin, menyebut adanya penjualan besar-besaran oleh pihak dalam yang menyebabkan harga PI turun tajam.
Tuduhan Insider Jual Token dalam Jumlah Besar
Dalam sebuah unggahan di media sosial X, Dr Picoin menyatakan bahwa sejumlah orang dalam, yang disebut sebagai tim inti (Core Team) Pi Network, telah menjual puluhan juta hingga ratusan juta token PI saat harga berada di puncaknya.
Hal ini terjadi setelah serangkaian pengumuman tentang peningkatan dan pembaruan jaringan Pi Network di ajang Consensus 2025.
“Tim Inti menjual puluhan juta, bahkan mungkin ratusan juta, token Pi saat harga mencapai puncaknya sementara komunitas teralihkan oleh pengumuman dan ilusi kemajuan,” ujar Dr Picoin dalam postingannya.
Para pengguna yang merasa dirugikan menunjukkan data blockchain yang diklaim sebagai bukti adanya transfer 12 juta PI dalam 24 jam terakhir ke dompet yang diduga dikuasai oleh tim pengembang Pi Network.
Bantahan dan Klarifikasi dari Pi Community
Namun, tidak semua pengguna sepakat dengan tuduhan rug pull ini. Akun PiNewsZone di media sosial X menjelaskan bahwa dompet yang dituduhkan menjual PI sebenarnya adalah dompet distribusi yang digunakan tim inti untuk mentransfer saldo pengguna ke mainnet.
“Jangan termakan informasi palsu yang beredar di X. Tim inti tidak menjual PI. Kalian hanya dipengaruhi untuk panik dan menjual murah agar mereka bisa membeli dengan harga lebih rendah,” tulis akun tersebut.
Hingga saat ini, tim pengembang Pi Network belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini, yang semakin memicu ketakutan dan ketidakpastian di kalangan pengguna.
Harga Token PI Anjlok Hingga 58%
Harga token PI mengalami penurunan drastis dalam waktu singkat. Pada 12 Mei 2025, harga PI masih berada di kisaran $1,60.
Namun, dalam beberapa hari, harga turun menjadi $0,679, mewakili penurunan sekitar 58%. Dr Picoin menyebut penurunan ini sebagai hasil dari aksi jual pihak dalam, yang memanfaatkan momentum kenaikan harga.