IKNPOS.ID – Dalam Consensus 2025 di Toronto, Nicolas Kokkalis menegaskan kembali slogan yang menjadi simbol kekuatan komunitas Pi Network: “Satu Pi untuk semua, Semua untuk satu Pi.”
Slogan Satu Pi untuk semua, Semua untuk satu Pi ini bukan sekadar ungkapan. Melainkan cerminan nilai-nilai inklusivitas dan solidaritas yang dipegang teguh oleh seluruh Pioneer di seluruh dunia.
Semangat ini mengajak setiap individu untuk bersatu, saling mendukung, dan bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik.
Related Post
Dengan kekuatan kolektif, Pi Network berpotensi menjadi kekuatan besar yang mengubah lanskap teknologi dan ekonomi digital global.
Nicolas Kokkalis menegaskan setiap individu yang bergabung dan menambang Pi bukan hanya pengguna biasa.
Melainkan bagian dari gerakan global yang bertekad membangun ekosistem blockchain yang inklusif dan berkelanjutan. “Anda bukan penambang biasa. Anda adalah pelopor dunia digital yang lebih adil!” tegas Kokkalis.
Para Pioneer ini adalah fondasi awal yang membentuk masa depan teknologi yang akan mengubah cara dunia berinteraksi secara digital.
Pidato Kokkalis mengajak seluruh komunitas untuk tetap sabar dan percaya pada proses panjang pembangunan ekosistem Pi.
Ia menekankan bahwa kesuksesan tidak datang dalam semalam, melainkan melalui kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi yang terus menerus.
“Sabar. Percaya. Dan ambil tindakan,” menjadi mantra yang menguatkan semangat para Pioneer untuk terus maju.
Pi Network memiliki misi besar yang melampaui penciptaan koin digital. Kokkalis menjelaskan mereka sedang mendefinisikan ulang cara kerja internet. Mulai dari pengelolaan data pribadi hingga transaksi keuangan, dengan prinsip desentralisasi dan etika.
Ini berarti memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas data mereka dan memastikan setiap transaksi berlangsung dengan transparansi dan keamanan maksimal.
Dengan pendekatan ini, Pi Network berupaya menciptakan ekosistem yang tidak hanya menguntungkan secara finansial. Tetapi juga memberdayakan masyarakat secara sosial dan ekonomi.
Terverifikasi Dewan Pers