IKNPOS.ID – Pemerintah melalui Program Indonesia Pintar (PIP) kembali memberikan bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin.
Untuk Mei 2025, pemerintah telah membuka akses pengecekan status penerima dana bansos PIP melalui laman terbaru pip.dikdasmen.go.id.
Program Indonesia Pintar (PIP) adalah inisiatif dari pemerintah yang bertujuan membantu anak-anak usia 6 hingga 21 tahun agar mendapatkan pendidikan yang layak. Bantuan ini diberikan dalam bentuk uang tunai, perluasan akses pendidikan, dan kesempatan belajar bagi siswa.
Siapa Saja yang Berhak Menerima Dana Bansos PIP Mei 2025?
Ada beberapa kategori siswa yang berhak menerima dana bansos PIP Mei 2025, antara lain:
- Siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP).
- Siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin.
- Siswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
- Siswa dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
- Siswa dari panti asuhan, panti sosial, atau yatim piatu.
- Siswa terdampak bencana alam, konflik, atau musibah lainnya.
- Siswa dari keluarga yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau orang tua di Lembaga Pemasyarakatan.
Cara Cek Status Penerima Dana Bansos PIP Mei 2025
Untuk memastikan status sebagai penerima PIP Mei 2025, siswa atau wali murid dapat mengikuti langkah berikut:
- Kunjungi situs resmi PIP di https://pip.dikdasmen.go.id/
- Masukkan NIK KTP dan NISN siswa pada kolom yang tersedia.
- Isikan hasil penjumlahan sebagai verifikasi keamanan.
- Klik tombol “Cari” untuk melihat status penerima.
Besaran Saldo Dana Bansos PIP Mei 2025
Besaran saldo dana bansos PIP bervariasi berdasarkan jenjang pendidikan:
- Siswa SD: Rp450 ribu per tahun (siswa baru dan kelas akhir mendapatkan Rp225 ribu).
- Siswa SMP: Rp750 ribu per tahun (siswa baru dan kelas akhir mendapatkan Rp375 ribu).
- Siswa SMA: Rp1 juta per tahun (siswa baru dan kelas akhir mendapatkan Rp500 ribu).
Kenapa PIP Sangat Penting?
PIP bertujuan mencegah anak-anak dari keluarga kurang mampu putus sekolah dan mengembalikan anak-anak yang telah putus sekolah agar bisa melanjutkan pendidikan. Program ini juga memastikan akses pendidikan merata di seluruh Indonesia.