IKNPOS.ID – Komunitas Pi Network di seluruh dunia menggelar Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Internasional Global PiGCV X. KTT digelar secara virtual dan tatap muka itu semua peserta sepakat mendukung kelangkaan Pi Coin untuk menciptakan nilai jangka panjang.
KTT Internasional Global PiGCV X dihadiri delegasi dari berbagai negara Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Timur Tengah. Pertemuan puncak tersebut menjadi momen penting dalam sejarah komunitas Pi Network di seluruh dunia.
Dalam pertemuan itu membahas strategi mendorong penerapan nilai konsensus global (GCV). Selain itu juga penilaian mata uang kripto Pi yang digerakan oleh komunitas.
Related Post
KTT Internasional Global PiGCV X satukan kekuatan global
KTT Internasional PiGCV X Global menandai babak baru dalam kerja sama internasional di antara para pendukung Pi Network.
Menghadirkan perwakilan dari lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, Nigeria, Amerika Serikat, Tiongkok, Jerman, Brasil, dan Turki, KTT tersebut menampilkan diskusi panel, pidato utama, dan sesi strategi yang difokuskan pada penguatan peran GCV dalam lanskap kripto yang lebih luas.
Ini Hasil KTT Internasional Global PiGCV
1. Pemberdayaan masyarakat untuk mengadopsi Nilai Konsesus Global (GCV) dalam transaksi ekonomi nyata.
Komunitas Pi sepakat bahwa kelangkaan digital PI sebagai aset terbatas dan berharga akan meningkatkan nilai. Komunitas mendukung bahwa kelangkaan Pi akan menciptakan nilai jangka panjang. Tidak hanya bagi pemegang, tetapi juga memberi insentif bagi sirkulasi dan penggunaan mata uang yang bertanggung jawab dalam ekosistem.
Para tokoh juga menyoroti pentingnya menciptakan model ekonomi berkelanjutan dan menghormati GCV. Seperti yang digaungkan selama ini mendukung harga $314.159 per Pi.
Meskipun nilai ini aspiratif dan simbolis tetapi mampu menjadi titik kumpul bagi para pedagang, pengguna dan pengembang yang ingin membangun sistem ekonomi berbasis Pi. Selain itu juga mendorong utilitas dan kepercayaan di dunia nyata.
2. Mempromosikan pembayaran GCV dan sirkulasi yang bertanggung jawab
Terverifikasi Dewan Pers