IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memang masih dalam proses, termasuk dalam sektor krusial yakni sistem pertahanan udara.
Namun, di balik belum rampungnya pembangunan pangkalan udara permanen, TNI Angkatan Udara (TNI AU) tetap sigap dalam mengamankan langit Kalimantan Timur.
Kesiapan itu kini dipegang oleh Lanud Dhomber Balikpapan yang berperan sebagai pusat operasional sementara.
Kolonel Penerbang Fata Patria, selaku Komandan Lanud Dhomber, memastikan bahwa pengamanan udara di wilayah strategis IKN tetap berjalan optimal.
Bahkan, Lanud Dhomber saat ini menjadi tumpuan utama TNI AU dalam menjalankan misi pengawasan udara di sekitar wilayah Kalimantan Timur, terutama kawasan yang sedang tumbuh pesat: IKN.
“Selama pangkalan udara di IKN belum dibangun, maka Lanud Dhomber mengambil alih peran strategis sebagai basis operasional. Kami juga sudah bentuk Sub Detasemen Mabes AU, termasuk kantor KASAU sebagai penopang administratif,” ujar Fata.
Smart Defense, Langkah Modern TNI AU untuk Kawal Langit IKN
TNI AU tak main-main. Mereka mulai membangun smart defense, sebuah sistem pertahanan canggih yang menggabungkan kekuatan militer (hard power), kerja sama masyarakat (soft power), hingga diplomasi pertahanan.
Salah satu wujud nyata sistem ini adalah pemasangan radar surveilans di sekitar IKN. Radar ini telah berfungsi aktif dan berperan sebagai “mata” TNI AU dalam memantau pergerakan di langit IKN.
Meskipun lanud IKN belum berdiri secara fisik, teknologi pertahanan udara sudah mulai dijalankan dengan serius.
“Radar ini sudah hidup dan jadi bagian penting dalam sistem pengawasan. Meskipun sistem lainnya masih dalam proses, ini langkah awal yang sangat berarti,” ujar Fata.
Pembangunan Sistem Pertahanan Butuh Waktu, Tapi Komitmen TNI AU Tak Pernah Kendur
Fata menegaskan, pembangunan sistem smart defense di IKN bukan pekerjaan instan. Dibutuhkan waktu, anggaran, dan sinkronisasi dengan kebijakan nasional.
Target realistis untuk merampungkan seluruh sistem adalah lima tahun ke depan, tergantung dukungan pemerintah pusat.
“Kalau mau selesai dalam setahun, itu optimis banget. Bisa saja, tapi kita harus realistis. Semua tergantung pada anggaran dan kebijakan pusat,” jelasnya.
Meski begitu, semangat untuk menjaga keamanan udara tetap tinggi. TNI AU tidak menunggu semuanya rampung dulu, baru bekerja. Mereka justru sudah bergerak lebih awal.