IKNPOS.ID – Kampanye desakan agar Binance segera listing Pi Network ramai di media sosial (mendos).Komunitas Pi Network dan pendukung Dr Nicolas Kokhalis di seluruh dunia membagikan tagar #ListPiOnBinanceNow.
Namun pertanyaannya sekarang adalah apakah tagar #ListingPiOnBinanceNow bisa mengantarkan Pi Coin segera terdaftar di bursa kripto utama?
Namun yang pasti Kampanye #ListPiOnBinanceNow telah mendapatkan momentum yang kuat di media sosial.
Dengan ribuan pendukung Pi Network secara aktif mengadvokasi agar Pi Coin terdaftar di Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia.
Sebenarnya tidak ada alasan bagi Binance untuk mengulur waktu melakukan pencatatan Pi Network di bursanya. Karena pada pemungutan suara 86% komunitasnya mendukung agar listing Pi Network.
Sejak peluncuran mainnetnya, Pi Coin telah membuat gebrakan di pasar mata uang kripto. Pi Coin sempat berada di peringat 11 top mata uang kripto di CoinMarketCap dan CoinGecko.
Pi Network melampaui Hedera dalam kapitalisasi pasar, memperkuat statusnya sebagai kekuatan baru dalam ekosistem blockchain dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Meskipun demikian, saat ini peringkat Pi Network berada di posisi 13 teratas mata uang kripto.
Apa dampak tagar #ListPiOnBinanceNow?
Banyaknya adopsi juga memunculkan spekulasi mengenai apakah Pi Coin masuk dalam dana cadang kripto AS bersama dengan aset digital mapan seperti Bitcoin dan Ethereum.
Seiring dengan terus berkembangnya Pi Network, investor dan analis sekarang sedang mengamati dengan seksama langkah selanjutnya.
Termasuk potensi pencatatan di bursa utama seperti Binance, yang dapat berdampak signifikan terhadap harga dan adopsi koin.
Jika Pi Coin berhasil didaftarkan di Binance atau bursa utama lainnya, hal ini dapat mengarah pada beberapa perkembangan utama, di antaranya:
– Peningkatan likuiditas, yang memudahkan investor ritel dan institusional untuk membeli dan menjual Pi Coin.
– Volatilitas harga lebih tinggi, karena partisipasi pasar yang lebih luas akan mendorong pergerakan harga yang lebih signifikan.
Terverifikasi Dewan Pers