IKNPOS.ID – The Federal Reserve menggelar pertemuan dengan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025 untuk memutuskan suku bunga.
Keputusan ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan Bitcoin, yang saat ini tengah berusaha pulih dari penurunan tajam yang terjadi sebelumnya.
Ya, setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$109.590 pada 20 Januari 2025, harga Bitcoin mengalami penurunan besar, terjerembab hingga menyentuh angka US$76.700 pada 11 Maret 2025, turun hampir 30%.
Namun, kondisi pasar mulai menunjukkan pemulihan pada 18 Maret 2025, ketika harga Bitcoin kembali mencatatkan angka US$82.625, dengan kenaikan sebesar 7,7% dibandingkan level terendahnya minggu lalu.
Investor Institusional Belum Sepenuhnya Kembali
Meskipun Bitcoin mulai menunjukkan pemulihan, data dari SoSo Value menunjukkan bahwa antara 10-14 Maret 2025, arus keluar dari ETF Bitcoin mencapai US$838 juta.
Ini menandakan bahwa investor institusional masih cenderung berhati-hati dalam kembali memasuki pasar.
Salah satu faktor yang mendukung pemulihan harga Bitcoin adalah data inflasi terbaru dari Bureau of Labor Statistics (BLS).
Pada Februari 2025, Indeks Harga Konsumen (CPI) hanya meningkat 0,2%, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Inflasi inti (Core CPI) juga mengalami kenaikan 0,2%, lebih rendah dari proyeksi 0,3%.
Secara tahunan, inflasi inti berada di 3,1%, lebih rendah dari angka Januari yang mencapai 3,3%.
Pelemahan inflasi ini meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed berpotensi memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, yang bisa menjadi katalis positif bagi pasar kripto.
Prediksi Keputusan The Fed dan Dampaknya bagi Bitcoin
Menjelang pengumuman FOMC, pasar memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25% – 4,50%, sebagaimana yang diamati melalui CME FedWatch Tool.
Namun, pidato Ketua The Fed Jerome Powell akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pergerakan Bitcoin.
Financial Expert Ajaib Panji Yudha mengatakan bahwa pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pergerakan Bitcoin.
“Jika Powell memberikan sinyal dovish, seperti membuka peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, Bitcoin bisa menembus level psikologis $83.000 dan berpotensi melanjutkan tren naik menuju $87.000,” ujar Panji dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3).
Sebaliknya, jika Powell tetap mempertahankan sikap hawkish dan tidak menunjukkan indikasi pemangkasan suku bunga, pasar kripto berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut.