IKNPOS.ID – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkuat upaya keberlanjutan dengan mengimplementasikan transportasi ramah lingkungan melalui proses dekarbonisasi guna mengurangi emisi karbon.
“Berbagai inovasi dalam menghadirkan transportasi ramah lingkungan dilakukan,” kata Executive Vice President UPT Balai Yasa Manggarai KAI, Idrus Fauzi, Minggu, 2 Maret 2025.
Pernyataan itu dilontarkannya dalam event Ngariung and Sustainability Tour dengan tema Dekarbonisasi Sektor Transportasi, Tantangan dan Peluang, yang digelar KAI bersama Indonesian Society of Sustainability Professionals (ISSP).
Menurut Idrus, kegiatan itu bertujuan memperkuat komitmen KAI dalam menciptakan transportasi ramah lingkungan serta berbagi wawasan mengenai strategi dan tantangan dalam upaya dekarbonisasi sektor transportasi.
Menurutnya, kolaborasi berbagai pihak termasuk komunitas, praktisi berbagai perusahaan, akademisi, konsultan, railfans, NGO serta berbagai lembaga multilateral lainnya penting dilakukan untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan.
Terpisah, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa pihaknya telah mengimplementasikan berbagai langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon dalam operasionalnya.
Salah satunya penerapan bahan bakar biodiesel B40 pada lokomotif sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Lalu, mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kemudian, penerapan sistem paperless office menggunakan Rail Document System (RDS) dan teknologi pengenalan wajah (face recognition), yang mendukung efisiensi operasional sekaligus mengurangi penggunaan kertas.
KAI juga mengadopsi konsep bangunan hijau (green building) yang mendapatkan sertifikasi EDGE serta secara aktif melakukan pengukuran jejak karbon dalam layanan angkutan penumpang dan barang.
“Program penghijauan melalui penanaman pohon dan pengelolaan limbah juga terus dilakukan, mendukung ekosistem yang lebih sehat,” kata Anne.