IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengonfirmasi bahwa sejumlah investor masih belum merealisasikan investasinya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa pihaknya memberi tenggat waktu maksimal 1,5 tahun bagi investor yang telah melakukan groundbreaking untuk memulai pembangunan.
Tenggat Waktu Investasi di IKN
Basuki menyatakan bahwa keterlambatan ini bukanlah kesalahan investor, melainkan masih dalam batas waktu yang ditentukan dalam perjanjian kerja sama (PKS).
“Ini karena PKS-nya memang yang dulu itu diberi waktu 1,5 tahun. Jadi mereka masih di range itu. Kami ingin begitu cepat. Jadi bukan karena salah,” kata Basuki di Kantor Kementerian PU, Jakarta.
Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan ini adalah belum memadainya akses jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Oleh karena itu, proyek pembangunan jalan akan segera dieksekusi setelah pencairan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Investor dari Sektor Keuangan dan Perhotelan
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan bahwa beberapa investor yang belum memulai pembangunan berasal dari sektor keuangan dan perhotelan.
Contohnya adalah proyek investasi Hotel Jambuluwuk dan Nusantara Superblock yang didukung oleh investor asal Balikpapan, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk.
Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) juga telah berkomitmen membangun kawasan superblock yang mencakup hotel hingga pusat perbelanjaan di IKN.
“Kami lapor hari Jumat ini, kami akan melakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Investor IKN dan para perhotelan seperti waktu kita melakukan pertemuan dengan perbankan,” ujar Agung.
Pemerintah Akan Tinjau Kembali Komitmen Swasta
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, sebelumnya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap banyaknya investor yang telah melakukan groundbreaking tetapi belum menunjukkan progres pembangunan yang signifikan.
“Tadi kita diskusi panjang soal bagaimana peranan swasta di IKN. Karena yang groundbreaking banyak, tetapi yang membangun sedikit,” kata Maruarar usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/1/2025).