IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus menuai berbagai tanggapan.
Salah satunya datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Haryo, yang mengusulkan agar IKN tidak hanya dijadikan pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai ibu kota kedua dan pusat industri besar.
Bambang menilai lokasi IKN yang terbuka terhadap potensi ancaman serta kondisi geografis yang rentan kebakaran batu bara menjadi faktor risiko tinggi.
Dibandingkan dengan Jakarta, yang terlindung oleh Kepulauan Seribu dan beberapa gugusan pulau seperti Sumatera dan Kalimantan, IKN dianggap lebih rentan terhadap berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Ibarat kita bermain catur, Raja itu sudah kita letakkan di depan. Padahal yang harus dilakukan adalah melindungi keamanan Pimpinan Negara secara maksimal.
Dengan risiko yang begitu besar, maka biaya keamanan untuk menjaga keselamatan presiden pasti akan meningkat,” ujar Bambang Haryo.
Keamanan dan Potensi Industri di IKN
Selain aspek keamanan, kedekatan IKN dengan negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina serta potensi bencana alam seperti banjir juga menjadi sorotan.
Oleh karena itu, Bambang mengusulkan agar IKN dijadikan sebagai ibu kota kedua yang berfungsi sebagai pusat industri besar yang terintegrasi dengan pelabuhan internasional.
“Menurut saya, sebaiknya Wilayah IKN ini bukan sebagai Pusat Pemerintahan, tetapi masih bisa menjadi Ibu Kota Negara yang kedua yang dilengkapi dengan pusat industri berskala besar.
Karena Wilayah IKN ini dilewati oleh Jalur Internasional ALKI 2, sehingga hasil industri bisa dengan mudah diangkut oleh transportasi laut internasional,” paparnya.
Bambang juga menyoroti bahwa lokasi strategis IKN di antara Asia Timur dan Australia dapat menjadi peluang besar bagi relokasi industri dari negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara.
Relokasi industri ini diyakini akan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Multiplier Effect Ekonomi bagi Kalimantan Timur
Menurut Bambang, pembangunan pusat industri di IKN akan memiliki multiplier effect yang lebih besar dibanding hanya menjadi pusat pemerintahan.