IKNPOS.ID – Rencana pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I.A Moeis agar menjadi rumah sakit pendidikan bertaraf internasional guna mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dimatangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
“Tadi, kami rapat pembahasan lanjutan rancangan perjanjian kerja sama proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pengembangan RSUD IA Moeis Kota Samarinda,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih, Selasa, 11 Februari 2025.
Menurut Ismaed, pengembangan RSUD I.A Moeis menjadi rumah sakit bertaraf internasional melalui skema yang memungkinkan pembiayaan proyek tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“KPBU ini seperti yang digunakan untuk proyek-proyek besar, seperti jalan tol dan kereta api jurusan Jakarta-Bandung. Jadi, pihak swasta yang akan membangun fasilitasnya,” jelas Ismed.
Pemkot Samarinda telah mengantongi persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menerapkan skema KPBU dalam proyek ini. Saat ini proyek tersebut sudah memasuki tahap lelang dan sudah ada 13 calon rekanan yang mengambil formulir prakualifikasi, termasuk empat diantaranya dari luar negeri.
“Pemenang tender diperkirakan akan diumumkan pada Juli 2025,” sebut Ismed.
Ia menambahkan, perbedaan paling signifikan setelah peningkatan ini adalah pada kualitas pelayanan. Status internasional bukan hanya sekadar label, tetapi mencerminkan standar pelayanan bertaraf internasional.
“Peningkatan mutu pelayanan akan kami lakukan tanpa mengabaikan akses masyarakat dari berbagai kalangan, baik yang mampu maupun tidak mampu,” tegasnya.
Melalui skema KPBU, lanjutnya, pihak swasta yang memenangkan tender bakal menangani pembangunan rumah sakit. Skema kerja sama ini berlangsung selama beberapa puluh tahun. Jika proyek ini berhasil, RSUD IA Moeis akan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan skema KPBU di sektor kesehatan.
“Ini akan menjadi percontohan, meskipun kita akui prosesnya tidak mudah,” ujar Ismed.