IKNPOS.ID – Anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur disebut diblokir, sehingga proyek tersebut berpotensi mangkrak.
Kabar ini pun viral di media sosial, memicu beragam reaksi publik, termasuk dari sutradara terkenal Joko Anwar.
Melalui akun media sosial X-nya (@jokoanwar), sutradara film horor ternama itu menanggapi pemblokiran anggaran IKN dengan komentar yang mengejutkan.
“OTW syuting film horor di IKN,” tulis Joko Anwar dalam cuitannya, yang langsung mendapat banyak tanggapan dari netizen.
Pernyataan ini dianggap sebagai sindiran terhadap kondisi proyek IKN yang saat ini tidak mengalami perkembangan akibat masalah anggaran.
Kabar pemblokiran anggaran IKN ini sebelumnya dikonfirmasi langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025), Dody mengungkapkan bahwa seluruh anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk proyek IKN telah diblokir.
“IKN kayaknya belum ada (progres) sih. Makanya saya bilang, anggaran itu kan diblokir semua. Progres gimana sih? Anggarannya enggak ada (kok ditanya) progres,” ujar Dody Hanggodo.
Dody bahkan sempat bergurau bahwa anggaran yang ada hanya cukup untuk membeli makan siang. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai maksud dari pernyataannya tersebut.
“Progresnya, buat beli makan siang Pak Menteri, itu progresnya,” imbuhnya dengan nada bercanda.
Sebelum adanya kabar pemblokiran, Kementerian PU sebenarnya telah mengajukan tambahan anggaran untuk pembangunan infrastruktur IKN sebesar Rp 14,87 triliun.
Tambahan dana ini masuk dalam total pengajuan anggaran Kementerian PU tahun 2025, yang mencapai Rp 60,6 triliun.
Namun, dengan pemblokiran anggaran yang terjadi saat ini, kelangsungan proyek pembangunan IKN masih menjadi tanda tanya besar.
Beberapa pihak bahkan mulai meragukan keberlanjutan megaproyek yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo tersebut.
Dengan situasi ini, banyak pihak mempertanyakan bagaimana nasib pembangunan IKN ke depannya. Apakah proyek ini akan benar-benar mandek, atau ada kemungkinan anggaran kembali dicairkan setelah pembahasan lebih lanjut antara Kementerian PU dan Kementerian Keuangan?