IKNPOS.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Sosial setempat memprioritaskan pemberian bantuan ekonomi bagi para janda miskin yang masuk dalam kategori Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) pada 2025.
Pemberian bantuan yang akan disalurkan melalui Dinsos Kaltim berupa modal usaha agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.
“Mereka tidak mempunyai penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena faktor kemiskinan,” kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kaltim, Saprudin Saida Panda, Selasa, 14 Januari 2025.
Menurutnya, WRSE adalah perempuan dewasa berusia 18-59 tahun, dengan status menikah/belum menikah, bercerai, dan menjadi pencari nafkah utama keluarga.
Program bantuan ini tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga pendampingan berupa pelatihan dan pembekalan pengembangan potensi wirausaha.
“Kami bimbing WRSE terkait kiat-kiat menjalankan usaha, sekaligus membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan wirausaha,” katanya.
Dengan pendampingan ini, diharapkan usaha yang dijalankan dapat berkembang secara maksimal dan membantu meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan.
“Kami ingin WRSE yang didominasi para janda miskin ini bisa mengembangkan usaha mereka, serta berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat di Kalimantan Timur,” kata Panda.
Selain program bantuan bagi WRSE, Dinsos Kaltim juga fokus pada penanganan kemiskinan ekstrem.
Ia menjelaskan penanganan kemiskinan ekstrem merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya Dinsos tetapi juga melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Penanganan kemiskinan ekstrem ini melibatkan banyak pihak karena permasalahan kemiskinan sangat kompleks,” lanjutnya.
Dinsos Kaltim akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyamakan data kemiskinan ekstrem agar program bantuan tepat sasaran.
“Kami berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengumpulkan data kemiskinan ekstrem dan melakukan validasi,” katanya.
Setelah data terverifikasi, Dinsos Kaltim akan memberikan bantuan berupa program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha.