IKNPOS.ID – Pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangan positif. Hingga akhir 2024, total investasi swasta yang telah masuk ke proyek IKN mencapai Rp58,41 triliun.
Angka ini mencakup investasi dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk groundbreaking dan perjanjian kerja sama.
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan capaian tersebut dalam acara Media Gathering Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di IKN pada Jumat 20 Desember 2024.
“Kalau ditanya apa yang dihasilkan oleh investasi di IKN, sejauh ini Rp58,41 triliun investasi dari non-APBN telah dilakukan.
Investasi ini sudah melakukan groundbreaking, mengawali pembangunan, dan menandatangani perjanjian kerja sama,” ujar Agung.
Investasi Multisektor
Agung menjelaskan bahwa investasi ini mencakup berbagai sektor strategis, seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, perhotelan, hunian, serta ritel dan UMKM.
Progres pembangunan ini menunjukkan IKN bukan hanya sekadar proyek pemerintah, tetapi juga menjadi peluang besar bagi pelaku usaha swasta.
“Bisa kita lihat, bukan hanya mulai pembangunan, tapi juga sudah mulai beroperasi. Ini sebuah bukti nyata dalam dua tahun ini bagaimana IKN dibangun dan diwujudkan oleh para pelaku usaha swasta,” lanjutnya.
Sebagai ibu kota masa depan, IKN dirancang untuk menjadi kawasan inklusif yang membuka peluang bagi semua pihak, termasuk pengusaha dan pelaku UMKM.
Agung menegaskan bahwa investasi yang telah masuk ke IKN menegaskan legalitas dan komitmen para investor dalam mendukung pembangunan ini.
“IKN terbuka untuk semua, termasuk UMKM yang ingin terlibat secara langsung dan berinvestasi di sini,” tambahnya.
Investasi swasta menjadi salah satu komponen penting dalam percepatan pembangunan IKN.
Dengan berbagai sektor yang mulai mendapatkan perhatian, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan memperkuat citra IKN sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi baru Indonesia.
Keberlanjutan investasi ini, menurut Agung, menjadi bukti nyata bahwa IKN terus menarik minat pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri.