IKNPOS.ID – Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur, Bayuadi Hardiyanto, menyatakan optimisme bahwa ekonomi Kaltim akan terus tumbuh positif dalam kisaran 5,5 persen hingga 6,3 persen (yoy) hingga akhir tahun 2024.
Menurut Bayuadi, sejumlah langkah strategis seperti peningkatan investasi, diversifikasi ekonomi, dan penguatan sektor non-pertambangan menjadi kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kaltim.
Proyeksi Ekonomi Positif untuk 2025
Melihat tren pertumbuhan yang positif, Bayuadi juga memperkirakan bahwa pada tahun 2025 ekonomi Kaltim akan terus berkembang.
BI akan fokus mendorong sektor-sektor strategis, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk meningkatkan daya saing daerah.
“Sinergi dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan. Dengan langkah strategis dan komitmen bersama, kita dapat memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi Kalimantan Timur,” ujar Bayuadi.
Sinergi dan Kolaborasi Jadi Kunci
Optimisme serupa disampaikan oleh Plh. Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim, Deni Sutrisno, yang menegaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
“Dengan optimisme dan sinergi serta kolaborasi semua pihak, kita bisa menjawab tantangan ke depan. Peran Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan ekonomi, serta pertemuan ini, diharapkan bisa menghasilkan penguatan kerjasama untuk masa depan,” kata Deni.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai peluang besar sekaligus tantangan yang perlu dikelola dengan baik.
“Kami mengapresiasi tema yang diangkat, yaitu sinergi memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional. Ini sangat relevan untuk memperkuat ekonomi Kaltim di tengah tantangan yang semakin besar,” tambahnya.
Peran Strategis IKN dan UMKM
Pembangunan IKN menjadi salah satu faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Pemerintah provinsi bersama Bank Indonesia terus berupaya mempersiapkan ekosistem ekonomi yang tangguh, terutama melalui penguatan sektor UMKM dan diversifikasi ekonomi yang tidak lagi bergantung pada sektor pertambangan.
Dengan komitmen bersama, Kaltim diharapkan mampu memanfaatkan momentum pembangunan IKN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.