IKNPOS.ID – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan bahwa mulai tahun depan, akan ada program renovasi dan rehabilitasi besar-besaran terhadap sekolah-sekolah yang berada dalam kondisi memprihatinkan di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia dapat menikmati fasilitas pendidikan yang lebih baik dan layak, guna mendukung kualitas pembelajaran yang lebih optimal.
“Sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan akan kita renovasi dan rehabilitasi. Tujuannya agar anak-anak kita bisa bersekolah di tempat yang lebih layak, yang mendukung tumbuh kembang dan kualitas pendidikan mereka,” ujar Staf Ahli Menteri (SAM V) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, dalam Forum Tematik Bakohumas di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Renovasi untuk Semua Jenjang Pendidikan
Program renovasi dan rehabilitasi ini tidak hanya terbatas pada sekolah umum, tetapi juga mencakup sekolah keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, serta pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, dan SMP. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, dari yang paling muda hingga yang lebih dewasa, memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang memadai.
“Renovasi ini akan mencakup semua jenjang pendidikan, dari PAUD hingga pondok pesantren. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia memiliki kesempatan untuk bersekolah di tempat yang aman, nyaman, dan mendukung mereka belajar,” tambah Endra.
Anggaran Besar untuk Mewujudkan Pendidikan Layak
Program ini merupakan bagian dari upaya Kementerian PU dalam mendukung agenda besar pemerintahan Prabowo-Gibran, yang bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di Indonesia. Untuk mewujudkan hal ini, Kementerian PU telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19,5 triliun yang akan digunakan untuk renovasi dan rehabilitasi sekolah di seluruh Indonesia.
Anggaran ini akan digunakan untuk berbagai aspek, mulai dari perbaikan ruang kelas dan ruang non-kelas, pembangunan prasarana sekolah, hingga pengadaan berbagai sarana pendidikan yang mendukung proses belajar mengajar.
Salah satu fokus utama adalah penyediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), peralatan laboratorium, buku perpustakaan, alat praktik, dan alat peraga edukasi (APE) yang sangat dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran di sekolah.
“Dengan anggaran yang besar ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa dan guru untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal,” kata Endra.
Program Prioritas untuk Percepatan Wajib Belajar 13 Tahun
Salah satu program prioritas yang mendasari renovasi sekolah ini adalah Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yang bertujuan untuk mendukung percepatan Wajib Belajar 13 Tahun serta memastikan pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia. Program ini juga menjadi bagian dari langkah untuk mengatasi ketimpangan dalam kualitas pendidikan di berbagai daerah.
PHTC Revitalisasi Sekolah/Madrasah Tahun 2025 akan menargetkan sebanyak 9.300 sekolah dan 2.120 madrasah yang akan direnovasi. Sekolah-sekolah yang termasuk dalam program ini akan mendapatkan pembaruan fasilitas fisik, termasuk gedung dan sarana pendidikan, guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.
Pelaksanaan Bertahap, Target 2025
Proyek renovasi dan rehabilitasi ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sebanyak 1.380 sekolah dan madrasah akan segera diperbaiki, dengan target rampung pada tahun 2025. Sementara itu, pada tahap kedua, sekitar 10.040 sekolah dan madrasah akan mendapat pembaruan fasilitas yang serupa.
Program ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Indonesia, serta mendukung tujuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Renovasi dan rehabilitasi sekolah ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara dengan pendidikan berkualitas tinggi yang merata di seluruh daerah.
Dukungan dari Semua Pihak
Renovasi dan rehabilitasi sekolah ini tentu tidak hanya melibatkan Kementerian PU, tetapi juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama, serta seluruh pihak terkait lainnya, termasuk pemerintah daerah. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
“Kami berharap program renovasi dan rehabilitasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ini adalah upaya kita bersama untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global,” tutup Endra. (*)