IKNPOS.ID – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki daya tarik investasi baru. Daya tarik yang akan menjadi magnet untuk mendatangkan investor tersebut adalah kawasan industri Buluminung.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) PPU, Nurlaila, kawasan industri Buluminung memiliki infrastruktur pendukung yang mumpuni.
“Kawasan Industri Buluminung juga menjadi magnet baru bagi investasi di PPU. Kawasan ini sudah memiliki pelabuhan bongkar muat yang mendukung aktivitas kontainer, CPO, dan komoditas lainnya,” ujar Nurlaila, Sabtu, 23 November 2024.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan sekitar 40 hektar lahan di kawasan tersebut untuk mendukung pengembangan industri. Namun, kawasan industri yang berada di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) ini memiliki potensi lebih besar dengan total luas mencapai lebih dari 1.000 hektar.
Hal ini membuka peluang bagi berbagai sektor usaha untuk berinvestasi dan mengembangkan kegiatan ekonomi di sana.
“Pemerintah daerah memiliki sekitar 40 hektar lahan di kawasan ini, namun total luasnya mencapai lebih dari 1.000 hektar,” katanya.
Beberapa perusahaan dikabarkan telah menunjukkan minat dan mulai berinvestasi di kawasan tersebut. Meski masih dalam tahap awal, seperti pengurusan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR), Nurlaila menegaskan bahwa pihaknya terus memfasilitasi kebutuhan para investor agar proses investasi dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
“Beberapa perusahaan sudah mulai berinvestasi di sana, meskipun masih dalam tahap pengurusan izin, seperti PKKPR. Kami terus memfasilitasi mereka agar aktivitas investasi dapat segera berjalan,” jelasnya.
Menurut Nurlaila, kawasan ini bukan hanya menjadi titik strategis untuk aktivitas industri, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan adanya pelabuhan bongkar muat yang telah beroperasi, kawasan ini memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha dalam mendistribusikan barang ke berbagai daerah, termasuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO).